Bisnis.com, JAKARTA -- Pengembang (developer) lokal memerlukan strategi yang tepat dalam menekuni industri game di Indonesia. Agate Studio mengungkapkan perlu strategi dan pemahaman bisnis agar pengembang lokal dapat bertahan.
Agate Studio merupakan perusahaan game developer yang berbasis di Bandung. Didirikan pada tahun 2009, Agate Studio telah menciptakan lebih dari 150 games.
Aditia Dwiperdana, Serious Games Studio Head Agate Studio mengatakan strategi atau kunci agar memeroleh pendapatan dari game atau permainan yang dibuat adalah manajemen cashflow.
"Kuncinya buat yang benar benar baru adalah cashflow. Bagaimana memastikan game yang dibikin menghasilkan uang lebih banyak dari pengeluaran kita. Sesederhana itu," ujarnya dalam salah satu rangkaian gelaran Bekraf Game Prime 2017.
Dia menambahkan banyak yang membuat game kemudian merilisnya ke market tapi pembuatnya sendiri tidak tampil. "Banyak istilahnya yang belum bisa memastikan, game yang mereka buat itu menghasilkan revenue, membuat dia bertahan untuk buat game game berikutnya."
Menurutnya pekerjaan rumah pertama bagi pengembang game adalah beetahan di industri karena dengan bertahan maka akan lebih mudah meyakinkan investor. "Investor juga ingin orang-orang yang bisa menggunakan dananya dengan baik, meningkatkan value agar value investasinya naik," katanya.
Dia mengatakan dengan memastikan dapat bertahan maka akan banyak pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan game bagus lainnya.
"Dari situ, baru bisa ketemu investor dan meyakinkan mereka bahwa value investasi mereka akan naik dengan kita," ujarnya.
Menurutnya, seringkali para pemain yang baru masuk ke industri game belum terlalu memahami dari sisi bisnis dan cukup kesulitan di aspek ini.
Pada 2016, Agate Studio telah memeroleh investasi sebesar US$1juta atau sekitar Rp13 miliar dari Venture Capital lokal yaitu Maloekoe Ventures.
"Investment kami rasa sudah cukup, sekarang lagi fokus bagaimana utilisasi istilahnya leverage dari apa yang kami dapat itu. Dari bisnis segala macam, membuat produk. Dengan catatan bahkan sebelum mendapatkan investasi itu kami sudah ada plan yang jelas," jelasnya.
Dia mengatakan Agate Studio kini tengah fokus mengembangkan bisnis. Untuk itu, perusahaan juga menambah sekitar 40 orang.
"Masih fokus eksekusi plan dari investasi sebelumnya. Kami masih memaksimalkan yang kemarin, sekian banyak rencana yang akan masih dijalanin, istilahnya masih setengah jalan," ujarnya.