Konten Lokal Dongkrak Pertumbuhan Traffic Internet‎

Sholahuddin Al Ayyubi
Senin, 24 Oktober 2016 | 17:25 WIB
Internet/Ilustrasi
Internet/Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Pertumbuhan konten lokal yang semakin banyak saat ini dinilai telah mendongkrak traffic Internet sekitar 30% seiring dengan tumbuhnya pengguna Internet yang menurut APJII mencapai sebesar 132,7 juta pengguna Internet aktif‎ di Indonesia.

Henri Kasyfi Seomartono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengemukakan konten lokal yang paling banyak diakses masyarakat untuk‎ mendongkrak pertumbuhan traffic tersebut di antaranya adalah konten berita untuk mengakses berbagai informasi dan e-commerce untuk berbelanja online.

"Kalau kami melihat memang saat ini konten lokal yang banyak diakses adalah konten berita dan e-commerce," tuturnya di Jakarta, Senin (24/10).

Berdasarkan data APJII, disebutkan sebanyak 127,9 juta atau sebesar 96,4% pengguna Interne‎t aktif mengakses konten berita. Kemudian sekitar 27,3 juta pengguna atau sekitar 20,6% mengakses berita mancanegara, sekitar 18,3 juta atau 13,8% orang mengakses berita kesehatan dan sekitar 17,7 juta atau 13,4% di antaranya mengakses berita tentang kriminalitas.

Selain itu, data tersebut juga menyebutkan sebesar 82,2 juta pengguna Internet atau 62% masyarakat mengakses online shopping. Kemudian sebesar 34,1 juta atau 25,7% di antaranya membeli tiket secara online, lalu sekitar 29,4 juta atau sekitar 22,2% membeli kebutuhan rumah tangga, sisanya sekitar 4,7 juta pengguna Internet aktif atau 3,6% membeli pakaian.

Kendati demikian menurut Henri, sebesar 70% konten asing masih mendominasi pengguna Internet aktif di Indonesia. Menurutnya, konten asing yang paling banyak diakses oleh pengguna Internet adalah media sosial dan layanan video streaming.

"Tapi memang harus kita akui pengakses media sosial asing dan layanan video streaming juga masih banyak di Indonesia," katanya.

Henri menyebutkan layanan media sosial yang paling banyak dikunjungi adalah Facebook sebesar 71,6 juta pengguna Internet atau sekitar 54%, kemudian ‎disusul oleh Instagram sebesar 19,9 juta pengguna atau sekitar 15% dan layanan Youtube sebesar 14,5 juta atau asekitar 11%.

"Total keseluruhan pengguna media sosial adalah sebesar 129,2 juta pengguna atau sekitar 97,4%. Angka ini masih sangat besar, karena itu kita akan terus dorong agar konten lokal lebih dominan dibandingkan konten asing," ujarnya.

Dia menyebutkan sebesar 129,3 juta ‎pengguna media sosial lebih banyak yang melakukan aktivitas berbagi informasi dengan orang lain, sedangkan sebesar 125,5 juta di antaranya menggunakan media sosial untuk berdagang.

"Selain itu media sosial juga sering digunakan untuk sosialisasi kebijakan pemerintah ada sebanyak 119,9 juta orang yang melakukan aktivitas ini," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum APJII, Jamalul Izza juga mengemukakan pengguna Internet aktif saat ini lebih didominasi oleh anak berusia 10-14 tahun yang lebih sering menggunakan Internet untuk mengakses layanan video streaming seperti Youtube.

"Ini yang cukup mengagetkan kami ya, ternyata anak-anak juga paling tinggi penggunaan Internetnya, mereka lebih sering menonton Youtube," katanya.

Dia juga mengatakan APJII bersama sejumlah stakeholder terkait berencana membuat filterisasi konten yang dinilai akan membahayakan anak-anak di kemudian hari.

Salah satu upaya yang menurut Izza akan dilakukan adalah membangun server untuk memfilter seluruh konten negatif secara otomatis.

"Dulu kan kita melakukan filternya secara manual, tapi melihat fenomena ini, kami akan coba buat server agar dapat memfilter konten negatif secara otomatis," katanya.

Data APJII menyebutkan sebesar 40 juta pengguna Internet atau sekitar 30,2% mengaku sudah puas dengan langkah APJII untuk memblokir situs tertentu yang dinilai negatif, sementara sebesar 91,8% di antaranya atau sekitar 69,2% mengaku masih belum puas.

Selain itu, menurut Izza, dalam waktu dekat APJII juga berencana membuat program Internet Bersih, Selektif dan Aman (Bersama) yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan Internet bagi masyarakat Indonesia.

"‎Kami dari asosiasi siap untuk berkontribusi dengan membuat program bersama (bersih, selektif dan aman) agar masyarakat aman dalam menggunakan Internet," ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper