Bisnis.com, JAKARTA--Samsung ternyata harus menunda peluncuran ulang penjualan ponsel pintar Galaxy Note 7 di Korea Selatan.
Setelah sebelumnya direncanakan akan kembali dijual pada tanggal 28 Oktober, ponsel pintar unggulan Samsung itu baru akan ditemukan kembali di pasar pada tanggal 1 Oktober 2016.
Penundaan ini dilakukan untuk menyelesaikan proses penarikan Galaxy Note 7 yang cacat dari pasar.
Karena cacat pada baterai Samsung Galaxy Note 7, ponsel pintar itu rentan terhadap panas dan mudah terbakar, bahkan meledak.
Pada tanggal 2 September Samsung telah melakukan penarikan 2,5 juta unit ponsel Galaxy Note 7 di 10 negara. Perusahaan Korea Selatan tersebut menawarkan ganti rugi dan penggantian ponsel dengan baterai yang lebih aman.
Kekhawatiran akan keamanan ponsel Galaxy Note 7 telah mengundang peringatan dan larangan pemakaian ponsel ini di atas pesawat terbang dari berbagai otoritas dan perusahaan penerbangan.
Seperti dikutip Reuters, hanya 200 ribu pemilik ponsel yang rentan sudah mengembalikan peranti mereka ke Samsung.
Jumlah ini hanya setengah dari pemilik ponsel yang terkena masalah, dan proses pengembalian ponsel ini ternyata lebih lambat daripada pasar lain seperti Singapura dan Amerika Serikat.
Samsung berharap bisa menjual kembali Galaxy Note 7 bila proses penarikan produk yang cacat itu mengalami kemajuan berarti. Samsung berencana juga untuk kembali memulai kembali penjualan pada bulan Oktober di Singapura dan Australia.