Xiaomi Beli 1.500 Hak Paten Dari Microsoft

Juli Etha Ramaida Manalu
Rabu, 1 Juni 2016 | 13:25 WIB
Xiaomi/Ilustrasi
Xiaomi/Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Xiaomi Corp, membeli hampir 1.500 hak paten teknlogi dari Microsoft Corp dalam kesepakatan yang berpotensi mempermudah perusahaan teknologi asal China tersebut untuk menghadapi permasalahan hukum atas isu kekayaan intelektual seiring usahanya mereguk pasar di luar China.

Juru bicara Xiaomi Kaylene Hong mengatakan pembelian tersebut meliputi hak paten untuk komunikasi nirkabel, video, cloud, dan teknologi multimedia. Akuisisi hak paten tersebut merupakan bagian dari perjanjian dengan lingkup yang lebih luas. Ke depannya perangkat yang diproduksi oleh produsen ponsel pintar asal China tersebut akan dilengkapi dengan aplikasi Skype dan Microsoft Office.

Xiaomi yang bersaing dengan Huawei Technologies Co untuk menyandang gelar sebagai brand ponsel paling besar, mulai menjual produksinya ke pasar negara berkembang. Namun, perusahaan ini kekurangan portofolio paten untuk perangkat ponsel yang kemudian dianggap sebagai batu sandungan bagi rencana ekspansi ke berbagai pasar lain seperti Eropa atau Amerika Serikat. Sementara itu, usaha perusahaan tersebut untuk masuk ke pasar India dihadang oleh gugatan dari Ericsson AB.

 “Ini akan membantu mempermudah operasi kami di pasar baru,” kata Hong seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (1/6/2016).

Kesepakatan ini juga menjadi sebuah hal yang langka karena Microsoft menjual hak patennya kepada perusahaan asal China. Microsoft menghadapi penyelidikan antitrust oleh pemerintah China.

Microsoft memulai bisnis ponselnya dua tahun lalu ketika raksasa teknologi tersebut membeli divisi handset Nokia seharga US$9.5 juta.

“Seperti yang ditunjukkan oleh perjanjian dengan Microsoft ini, Xiaomi sedang berusaha untuk membangun kemitraan jangka panjang dan berkelanjutan dengan para pemimpin teknologi global,” kata Xiang Wang, wakil presiden senior Xiaomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper