Bisnis.com, SEMARANG - Indosat Ooredoo bakal mengembangkan aplikasi taksi online ke beberapa daerah di seluruh Indonesia seiring dengan kemajuan era digitalisasi yang terus berkembang.
Key Account Expert Indosat Ooredoo Fuli Humaeroh mengatakan aplikasi taksi online untuk kali pertama diluncurkan di Semarang dengan bekerja sama dengan perusahaan taksi lokal New Atlas Taksi.
Namun demikian, ujarnya, tidak menutup kemungkinan perusahaan taksi lain di berbagai daerah bisa ikut bekerja sama dalam layanan aplikasi online.
Untuk kali pertama, Indosat Ooredoo dan New Atlas Taksi menjalankan kontrak awal dengan memfasilitasi aplikasi online sebanyak 120 unit armada taksi tersebut.
“Kota Semarang menjadi pionir untuk kerja sama taksi aplikasi online. Mungkin ada beberapa kota lain akan segera menyusul,” ujarnya disela-sela Peluncuran Aplikasi Taksi Online, Selasa (5/4/2016).
Dia berharap kerja sama itu terus berlanjut hingga seluruh armada dari New Atlas Taksi sebanyak 350 unit bisa difasilitasi dengan aplikasi taksi online.
Fuli mengatakan pelanggan atau penumpang taksi akan dimudahkan dengan pemesanan melalui online dengan menunggu hanya 2 menit hingga 3 menit.
“Ke depan, kami dengan Atlas akan lebih mengembangkan fitur, karena tuntutan pelanggan bukan cuma cepat tapi yang lainnya juga. Apakah jasa antar saja atau fitur lainnya yang diminta pelanggan,” terangnya.
Perihal keamanan aplikasi, katanya, perseroan telah menyiapkan sumber daya manusia yang handal agar layanan itu tidak dibobol hacker.
Dalam mendukung kebutuhan New Atlas Taksi, Indosat Ooredoo sebagai salah satu penyedia layanan seluler terbesar di Indonesia menyediakan paket komunikasi bisnis PRO yang dirancang untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi antar karyawan tanpa khawatir tagihan melonjak.
Dengan dukungan jaringan 4G LTE, para driver New Atlas Taksi diharapkan akan mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengakses aplikasi taksi online.
Kepala Dishubkominfo Kota Semarang Agus Harmunanto mengapresiasi hadirnya dengan aplikasi taksi online di Semarang.
Menurutnya, pengusaha taksi harus mengikuti perkembangan era digitalisasi untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses transportasi tersebut. “Kepada pengusaha transportasi, ikutilah perkembangan digital kalau tidak ingin tergilas,” terangnya.
Pihaknya juga tidak segan menindak transportasi berbasis aplikasi online jika beroperasi di Semarang. Agus menganjurkan kepada seluruh pengusaha taksi untuk mengembangkan aplikasi online karena transportasi yang sudah ada tentu memiliki perizinan yang lengkap.
“Untuk taksi konvensional, bisa memanfaatkan aplikasi online. Dari sisi izin kan sudah lengkap. Beda halnya, kalau kehadiran taksi dengan aplikasi online, yang tidak ada izin transportasi sebelumnya. Pasti kami tindak,” ujarnya.
Tutuk Kurniawan selaku Direktur Wahana Atlas Nusantara mengatakan perusahaan transportasi harus berinovasi seiring dengan perkembangan era digitalisasi.
.jpg?w=300&h=221)
