Bisnis.com, JAKARTA—Untuk ketiga kalinya, PT Computrade Technology International (CTI Group) menyelenggarakan CTI IT Infrastructure Summit 2016 dalam rangka mengakselerasi transformasi perusahaan dari tradisional ke digital.
Dengan mengambil tema ‘Digital Transformation: Digitizing Your Business to Discover New Market Opportunities’ CTI IT Summit 2016 ini akan fokus menghadirkan berbagai solusi teknologi informasi terkini untuk membantu perusahaan-perusahaan mengakselerasi transformasi bisnis dari ranah tradisional kea rah digital.
"Kami melihat bahwa saat ini kami tidak melihat ini menjadi parsial, tetapi ini menjadi satu kesatuan dimana social media, big data, cloud dan mobility tidak bisa dipisahkan lagi," kata Rachmat Gunawan, Direktur CTI Group, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Dengan menggunakan empat teknologi tersebut, Rachmat menjelaskan, perusahaan dapat mentransformasikan diri menjadi perusahaan digital. Perusahaan dituntut demikan karena tingkah laku customer yang juga mulai berubah di era digital ini.
"Behavior customer sudah berubah dengan adanya mobility yang tiap orang terkoneksi. Mereka malas dan cenderung memilih menggunakan perangkatdigital mereka," ujar Rachmat.
"Terlebih saat ini ada wearable device yang dapat memonitor aktivitas sehari-hari yang akan mempengaruhi cara berbisnis," sambung dia.
Oleh karena itu, Rachmat mengatakan pameran bertema Digital Transformation tersebut tidak hanya ditujukan para CIO saja, namun juga menjadi strategi bisnis dari CEO maupun CMO.
"Bukan hanya orang-orang yang terkait di bidang IT, karena saat ini bukan hanya menjadi fokus orang IT tetapi juga di seluruh lini bisnis," kata dia.
Diselenggarakan pada 3 Maret 2016 di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, CTI IT Infrastructure Summit 2016 menghadirkan pembicara TI terkemuka di antaranya lembaga riset Gartner.
Gelaran tersebut juga didukung oleh vendor-vendor TI dunia antara lain HDS Indonesia, IBM, Huawei, Double Take, Defenxor, Tableau, VMware, Dell dan Redhat.