Bisnis.com, MASSACHUSETTS - Atas nama penghematan energi, banyak rumah memilih memasang lampu LED dan bohlam sekalipun menghasikan panas.
Namun, baru-baru ini Tim di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) Amerika Serikat telah menemukan sebuah cara untuk merefleksikan panas dari lampu berpendar hanya panasnya saja - kembali ke dalam filamen. Proses ini dsebut mendaur ulang cahaya.
Seperti yang dilansir dari nbcnews, teknologi ini menggunakan lapisan kristal yang secara hati-hati diatur agar memungkinkan cahaya untuk lewat sekaligus bertindak seperti cermin untuk radiasi inframerah, mengirimnya kembali untuk memanaskan filamen yang pada gilirannya menghasilkan cahaya lebih terang.
Lebih baik mendaur ulang energi daripada membuangnya, kata Marin Soljai*, salah satu peneliti di MIT dalam rilisnya.
Prototipe lampu yang diciptakan peneliti MIT ini lebih efisien 6% dan hasilnya sebagus LED. Namun secara teori efisiensinya bisa mencapai 40%, seperti yang dituliskan dalam Jurnal Nature Nanotechnology.
Bohlam konvensional berpendar melalui arus kawat halus logam tungsten, memanaskannya sehingga memancarkan radiasi untuk menghasilkan cahaya.
Namun, lebih dari 95% arus listrik terbuang percuma dalam bentuk panas. Sementara lampu LED dan lampu fluorescen lebih efisien, mengubah 10%-20% listrik menjadi cahaya.