Bisnis.com, JAKARTA- Direktur Teknik PT Hariff Daya Tunggal Enginerring, Dadang Hariyadi mengatakan, pihaknya optimis dengan sistem baru jaringan aman mandiri (JAM) yang anti sadap bagi penguatan kedaulatan dari pihak asing.
"Selama ini produk industri pertahanan kan bergantung pada asing, itu menjadi sesuatu hal yang mengkhawatirkan adanya penyadapan, maka kini diciptakan JAM yang 51% komponen software dari Indonesia," ujar Dadang di Gedung PT Hariff, Senin (7/12/2015).
Oleh sebab itu, JAM ini menjadi penawaran yang menarik bagi lembaga pemerintahan. Pasalnya, sistem telekomukasi ini tak hanya digunakan bagi lembaga pemerintah tetapi juga bagi penguatan komunikasi hingga di pulau terluar.
Presiden Direktur PT Hariff Daya Tunggal Engineering, Budi Permana menyatakan semua komponen dari produk BMS paling banyak dari dalam negeri. Menurut Budi, prinsip ini berangkat dari idealisme yang ingin mengembangkan produk bisnis dalam negeri.
"Perangkat ini sangat terjamin keamanannya karena memiliki sistem enkripsi buatan sendiri dengan jaringan telekomunikasi pita lebar yang aman dan mandiri," tuturnya.
PT Hariff Daya Tunggal Engineering adalah perusahaan telekomunikasi yang concern pada penguatan teknologi komunikasi untuk menunjang kedaulatan negeri. Adapun perusahaan yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, ini didirikan oleh sejumlah lulusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung.
"Kami membuat usaha bersama, karena kami punya pemikiran untuk tak terbelenggu dengan produk asing, dan ingin sesuatu yang lain di negeri ini," ujar Budi.