Proyek Palapa Ring, Operator Tunggu Kepastian Pemerintah

Agnes Savithri
Selasa, 25 Agustus 2015 | 15:35 WIB
Alexander Rusli. /Bisnis.com
Alexander Rusli. /Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator telekomunikasi mengharapkan pemerintah segera memberikan kepastian insentif terkait proyek Palapa Ring jilid II senilai US$246,74 juta.

Direktur Utama PT Indosat Tbk Alexander Rusli mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum menerima kepastian yang didapatkan oleh operator atau pemenang tender Palapa Ring jilid II.

“Dialog sama pemerintah hingga saat ini masih berjalan, masih terbuka lebar segala kemungkinan karena belum ada kepastian bentuk insentif seperti apa. Namun soal keikutsertaan, kami sudah pasti ikut,” ujarnya di Jakarta.

Pernyataan yang serupa pun turut diungkapkan oleh CEO PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini, pihaknya sudah memastikan akan mengikuti tender tersebut namun terkait model bisnis dan hal-hal terkait lainnya masih menunggu kepastian insentif yang akan diberikan kepada pemenang tender.

“Insentif bagi pemenang tender tersebut memang perlu, apalagi proyek dilakukan ke arah daerah yang belum berkembang. Pemerintah harus memberikan insentif yang adil, baik buat pemerintah, konsumen dan operator,” ungkapnya.

Dian menambahkan insentif yang adil tersebut bisa juga berupa pemberian insentif untuk maintenance. Pasalnya, seperti proyek pembangunan terdahulu yang menggunakan dana USO hanya berfokus kepada pembangunan saja dan perawatan terabaikan. Sehingga, Dian dan pihaknya berharap ada pula insentif pemeritah untuk biaya perawatan ke depannya.

“Dahulu itu challenge paling besar adalah maintenance. Bukan membangun saja, tetapi harus ada insentif juga,” ujar Dian.

Terkait dengan bentuk insentif dari pemerintah, Alex pun mengungkapkan ada beberapa bentuk insentif yang bisa diberikan oleh pemerintah. Pertama, pajak yang dibayarkan oleh operator bisa dikurangi atau ditunda. Kedua, operator atau pemenang tender diberikanguarantee revenueKetiga, subsidi dan pengurangan Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi Radio.

“Namun selama bentuk insentifnya belum clearya kami tidak bisa banyak bicara,” ujar Alex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agnes Savithri
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper