Bisnis.com, JAKARTA — Riset International Data Corporation (IDC) menunjukkan Internet of Things (IoT) di Asia-Pasifik (tidak termasuk Jepang) diproyeksikan bertambah dari 3,1 milyar perangkat menjadi 8,6 milyar perangkat. Penambahan ini diikuti oleh pertumbuhan pasar dari US$250 milyar menjadi US$583 milyar pada periode 2015 -2020.
Dengan populasi lebih dari 620 juta jiwa, disertai pertumbuhan jumlah konsumen, perbaikan infrastruktur komunikasi dan padatnya jumlah penduduk, Asia Tenggara akan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan Indonesia akan menjadi pemeran utama dalam pertumbuhan di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di dunia.
Direktur Pelaksana Asia IoT Business Platform Zaf Coelho mengatakan Indonesia memiliki peluang besar dalam hal skala dan penggunaan solusi IoT atau M2M.
“Indonesia dapat memanfaatkan teknologi melalui perusahaan besar dan pengambilan kebijakan, memimpin transformasi di seluruh wilayah ASEAN. Misalnya, Peugeot Citroen akan membahas potensi mobil pintar yang memiliki koneksi, sementara Trafiksverket akan akan membicarakan mengenai manajemen IoT untuk sistem penggunaan jalan guna memerangi kemacetan lalu lintas yang merupakan masalah besar di Jakarta dan kota-kota lain di Asia Tenggara,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Melihat potensi IoT di Asia tersebut, para pemimpin bisnis Internet of Things (IoT) dan Machine to Machine (M2M)akan berkumpul di Jakarta, pada bulan Agustus, untuk membahas peluang dan tantangan dari IoT / M2M di Indonesia dan Asia Tenggara.
Asia IoT Business Platformdi Jakarta akan memperlihatkan nilai dan dampak ekonomi dari solusi IoT / M2M, termasuk meningkatkan produktivitas perusahaan swasta dan publik, dan memanfaatkan TIK dan jaringan untuk meringankan masalah di kota-kota besar. Pertemuan ini akan difokuskan pad perusahaan telekomunikasi lokal, pelaku usaha serta pengguna akhir.
Asia IoT Business Platform akan menghadirkan pemain operator telekomunikasi utama di Indonesia saat ini, seperti, Telkomsel, Indosat, XL Axiata. Penyedia layananan seperti AdLink, Axiros, Microsoft, N'osairis, nTels, NTT Communications, Oracle, PwC dan WebNMS akan turut bergabung dalam platform ini.
“Ini adalah sebuah platform di mana para pengambil keputusan/pemimpin teknologi terkemuka di Asia Tenggara bertemu dan bertukar pikiran untuk mendorong dan membangun solusi teknologi pintar untuk meringankan tantangan bisnis dan masalah sosial, dengan memberi dampak nyata pada produktivitas dan pertumbuhan teknologi di ASEAN,” tutup Zaf.