Bisnis.com, JAKARTA—Layanan internet 4G Long Term Evolution (LTE) tahap kedua akan serentak diresmikan oleh seluruh operator seluler pada 6 Juli 2015. Peresmian ini akan dilakukan di beberapa kota berbeda sesuai dengan pilihan para operator. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengemukakan pihaknya telah siap untuk meresmikan layanan 4G dan mengikuti bagaimana kesepakatan para operator.
“Kami sih tanggal 6 Juli sudah siap, tinggal bagaimana operatornya. Sedangkan soal lokasi terserah operator,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Peresmian gelaran 4G di spektrum 1.800 Mhz ini pun disambut positif oleh para operator seluler. Direktur Teknologi Informasi PT XL Axiata Tbk (XL) Ongki Kurniawan mengemukakan pihaknya memilih Lombok sebagai kota pertama komersialisasi 4G LTE.
“XL memilih Lombok sebagai kota pertama karena pelanggan di kota tersebut mencapai 80%, sehingga kami ingin memberikan layanan spesial di Lombok,” ujarnya.
Sedangkan, Direktur Jaringan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Sukardi Silalahi mengungkapkan pihaknya akan menggelar layanan 4G secara komersial di Sulawesi, tepatnya di Kota Makassar. “Telkomsel memiliki pelanggan cukup banyak di Makassar, oleh sebab itu kami akan mengadakan peresmian gelaran serentak 4G di sana,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, saat ini proses tata ulang spektrum 1.800 MHz untuk layanan 4G belum rampung. Rudiantara menjelaskan untuk sementara waktu proses refarming akan dihentikan sementara jelang Lebaran. Putusan ini dilakukan akan para operator dapat memaksimalkan layanan untuk masyarakat pada persiapan Lebaran hingga Lebaran. Pasalnya, prediksi para operator, layanan mereka baik SMS, Voice dan Data akan melonjak pada saat Hari Raya.
“Kami dan para operator sepakat akan memberhentikan sementara proses refarming dimulai dua minggu sebelum Lebaran dan dua minggu setelah Lebaran,” paparnya.
Hingga saat ini, proses tata ulang tersebut telah mencapai 30% dan dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun ini dengan DKI Jakarta sebagai wilayah penutup. Beberapa wilayah yang telah selesai dilakukan tata ulang adalah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Kalimantan dan Sulawesi.
Sebelumnya, keempat operator telah sepakat untuk menjalankan tata ulang frekuensi 1.800 Mhz dengan sistem clustering dan metodestep-wise. Sistem ini membagi 11 wilayah regional atau 42 cluster. Sedangkan metode step-wise merupakan gabungan dari metode direct(langsung) dan indirect (tidak langsung). Para operator melakukan migrasi secara bergantian hingga proses tata ulang selesai.