Bisnis.com, JAKARTA – Digitalisasi dokumen diprediksi semakin marak dalam beberapa tahun ke depan. Kampanye nirkertas (paperless) pun dimunculkan dengan berbagai alasan seperti menghemat anggaran ataupun mengurangi kerusakan lingkungan.
Apakah hal itu berdampak pada penjualan mesin cetak (printer)?
Menurut General Manager Fuji Xerox Asia Tenggara Vincent Sim, saat ini belum ada tanda-tanda penurunan penjualan mesin cetak kendati tren digitalisasi dokumen atau nirkertas terus didegungkan.
Bahkan, lanjut dia, segmen korporasi masih membutuhkan dokumen cetak guna menunjang kegiatan bisnis. “Di regional Asia sendiri pertumbuhan penjualan mesin cetak di atas 10%. Hal ini menunjukkan tren nirkertas belum terlalu berpengaruh,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Vincent mengatakan target penjualan mesin cetak paling potensial di Indonesia adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sementara itu, tipe produk yang masih cerah adalah mesin cetak laser.
“Produk ini dari segi investasi di awal memang mahal, tetapi memiliki keandalan dan cetakan lebih baik ketimbang mesin cetak tinta,” katanya.
Produk andalah Fuji Xerox untuk pasar Indonesia adalah 12 mesin cetak laser anyar yang terdiri dari 4 mesin cetak warna dan delapan monokrom (hitam putih). Produk-produk tersebut dirancang untuk mendukung tren mobilitas sehingga proses percetakan bisa dilakukan secara nirkabel.