Soal Smart City, Pemprov DKI Ogah Diperbandingkan dengan Kota Lain

Samdysara Saragih
Selasa, 5 Mei 2015 | 12:22 WIB
/Ilustrasi
/Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ogah membanding-bandingkan tingkat keberhasilan implementasi kota cerdas di Ibu Kota dengan daerah lainnya di Indonesia.

“Aduh! Kalau bicara smart city susah untuk menilainya. Karakter masing-masing kota kan beda,” kata Kepala UPT Smart City Pemprov DKI Jakarta Alberto Ali, Senin (4/5/2015).

Namun, dia mengatakan saat ini terdapat sebuah pengukuran tingkat keberhasilan kota cerdas yang dinilai di enam sektor: pemerintahan, lingkungan, gedung, ekonomi, komunitas, dan rumah.

“Mungkin kalau Jakarta masih berhasil di tiga sektor, kota lain ada yang dua atau malah satu,” sambungnya.

Kendati demikian, Alberto menegaskan visi kota cerdas Pemprov DKI Jakarta bukanlah untuk mengejar penilaian tersebut. Jakarta, kata dia lagi, bisa disebut kota cerdas bilamana warganya merasakan pelayanan publik terbaik.

“Selain itu, kalau sudah tersambung serat optik ke seluruh rumah dan warga juga menggunakannya dengan cerdas, smart city sudah tercapai,” ujarnya.

Berbeda dengan Alberto, VP Komunikasi Korporat PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Adita Irawati justru menilai Surabaya menjadi contoh ideal dari sebuah kota cerdas di Tanah Air.

“Kalau melihat dari tantangan dan target yang berhasil diselesaikan selama lima tahun ini, saya kira Surabaya yang paling ideal,” katanya di tempat yang sama.

Menurut dia, Surabaya cukup berhasil mengurai masalah-masalah khas urban di berbagai sektor seperti lingkungan, transportasi, dan birokrasi. Apalagi, tambah Adita, karakter keras Arek Suroboyo membuat tantangan Kota Pahlawan sebenarnya kian sulit.

Namun, dia melihat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sukses mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghadapi aneka tantangan tersebut.

“Salah satu syarat menerapkan kota cerdas adalah visi dan kemauan pemimpin kota tersebut. Kalau tidak ya sulit,” lanjutnya.

Saat peresmian layanan 4G Long Term Evolution (LTE) pada 22 Maret lalu, Telkomsel menyebutkan adopsi kota cerdas di Surabaya a.l. sistem daring untuk administrasi kependudukan, perizinan, pemantauan area publik.

Bahkan kota itu juga menggunakan Internet saat penerimaan murid baru dan pemantauan lalu lintas via Traffic Management Center.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper