Bisnis.com, BALIKPAPAN—PT Telekomunikasi Seluler membangun lima unit base transceiver station (BTS) di wilayah perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Manajer Project Management Telkomsel Area Kalimantan Dimas Wicaksono mengatakan pembangunan BTS di Kaltim berlokasi di Kabupaten Mahakam Ulu. Sementara pembangunan di Kaltara berlokasi di Kabupaten Nunukan dan Malinau.
“BTS di Kaltim dibangun di Long Apari, Long Lunuk, dan Tiong Ohang. Di Kaltara dibangun di Long Layu dan Agung Baru,” ujarnya kepada wartawan, Senin (1/12).
General Manager Information Communication Technology Kalimantan Ardhiono Trilaksono mengatakan pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara Telkomsel dengan Pemprov Kaltim.
“Tanggung jawab pembangunan wilayah perbatasan itu tidak hanya oleh gubernur saja. Tapi juga operator yang membangun infrastruktur di situ, salah satunya ya Telkomsel,” jelasnya.
Dalam pembangunan ini, Telkomsel hanya menyediakan teknologi BTS berupa sistem jaringan dan penyewaan satelit seharga Rp100 juta per bulan untuk tiap BTS. Sementara penyediaan lahan, pembangunan tower, dan biaya pasokan listrik ditanggung oleh kedua pemda.
Menurutnya, pembangunan kelima BTS ini jauh lebih sulit daripada pembangunan di kota lain pada umumnya. Kondisi geografis yang sulit berakibat pada membengkaknya biaya pembangunan maupun biaya operasional BTS.
Meskipun begitu, Ardhiono enggan membeberkan nilai investasi yang ditanam oleh pihaknya dalam pembangunan ini. “Kalau cost-nya saya tidak bisa menyebutkan secara eksak. Namun, biayanya jauh lebih mahal daripada pembangunan di lokasi lain,” tambahnya.
Telkomsel Bangun 5 BTS di Perbatasan Kaltim & Kaltara
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus