Smartfren Tak Akan Ikuti Praktik Intrusive Ads Seperti Telkomsel

Sanjey Maltya
Selasa, 30 September 2014 | 17:05 WIB
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), operator telekomunikasi berbasis CDMA, mengklaim tidak akan mengikuti praktik intrusive advertising yang dilakukan operator GSM, Telkomsel dan XL Axiata.

Menurut direksi, perseroan mengutamakan user experience dibandingkan meraup keuntungan sesaat.

Head of Smartphone Division Smartfren Telecom Sukaca Purwokardjono menyatakan bahwa iklan maupun income sesaat lain yang mengganggu user experience bukan merupakan strategi perseroan.

"Oleh karena itu, praktik intrusive tidak akan kami lakukan. It's not even an option," tegasnya saat ditemui Bisnis, Selasa (23/9/2014).

Dia menjelaskan perseroan akan tetap menerapkan strategi bundling untuk meningkatkan jumlah pelanggan maupun pendapatan. "Saat ini, jumlah pelanggan kami berkisar 12 juta dengan komposisi pengguna layanan data sekitar 55% [atau setara 6,6 juta pelanggan]," ujar Sukaca.

Menurut dia, average revenue per user (ARPU) perseroan saat ini berkisar Rp 50 ribu. Oktober mendatang, perseroan akan meluncurkan dua produk bundling baru guna meningkatkan baik ARPU maupun jumlah pelanggan.

Sementara itu, PT Telekomunikasi Seluuler (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), menyatakan siap tunduk bilamana praktik intrusive advertising dilarang melalui regulasi.

Direktur Utama Telkomsel, Alex Sinaga menyatakan mereka siap tunduk bilamana regulasi mengenai pelarangan intrusive advertising disahkan. "Namun, saat ini kami tidak akan menghentikan praktiknya karena tidak melanggar ketentuan hukum manapun," ujarnya saat disambangi Bisnis beberapa waktu lalu.

Secara terpisah, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) beserta Asosiasi Digital Indonesia (IDA) menggandeng empat asosiasi lain, secara resmi menyatakan penolakan terhadap praktik iklan blok satu halaman sebelum pengguna diarahkan menuju halaman yang ditujunya.

Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa mengaku telah melayangkan surat tertulis lebih dari tiga kali kepada operator yang bersangkutan (Telkomsel dan XL), untuk berdiskusi dan duduk bersama membicarakan intrusive advertising secara mediasi.

"Sayangnya hingga kini, tak ada satupun respon positif yang kami terima,"jelas Daniel saat konferensi pers tentang intrusive ads yang diselenggarakan idEA, Rabu (24/9).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Sepudin Zuhri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper