Bisnis.com, SHANGHAI – Otoritas China dikabarkan telah memerintahkan Baidu untuk membersihkan layanan penyimpanan online-nya dari konten pornografi.
Dikutip kantor berita Xinhua, Minggu (10/8/2014) malam, perintah tersebut turun tangan setelah ditemukannya berkas-berkas pornografi di akun layanan komputasi awan Baidu berdasarkan laporan warga.
Pemerintah China memang tengah giat-giatnya memerangi pornografi setelah Presiden Xi Jinping berkuasa pada awal tahun lalu. Pada April, otoritas setempat meluncurkan kampanye antipornografi sebagai upaya lebih luas untuk membersihkan internet.
Pada Mei lalu, Sina Corp, penyedia internet di Negeri Tirai Bambu, didenda 5,1 juta yuan karena membiarkan konten pornografi pada situs dan saluran baca online-nya.
Baidu yang sering dijuluki "Google-nya China" merupakan penyedia browser sekaligus mesin pencari terbesar di Negeri Panda. Selain itu, perusahaan ini juga mengeluarkan produk antivirus. Pada layanan komputasi awannya, Baidu memberikan data penyimpanan gratis sebesar 2 terabyte (TB).