PONSEL PINTAR: Menperin Beri Insentif untuk Produsen Lokal

Ardhanareswari AHP
Selasa, 8 Juli 2014 | 02:10 WIB
Sat Nusapersada mengatakan tak banyak berharap soal insentif, termasuk dalam bidang perpajakan. /BISNIS.COM
Sat Nusapersada mengatakan tak banyak berharap soal insentif, termasuk dalam bidang perpajakan. /BISNIS.COM
Bagikan

 

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian M.S. Hidayat bakal memberikan insentif produsen telepon pintar dalam negeri. Pada saat bersamaan, dia juga menargetkan industri telepon pintar untuk mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri dalam produknya.

 

Akhir pekan lalu 2 perusahaan dalam negeri, yaitu PT Sat Nusapersada Tbk dan PT Tata Sarana Mandiri meluncurkan ponsel pintar 4G pertama buatan Indonesia. Namun komponen lokal dalam ponsel bernama IVO itu baru 30%.

 

"Kami sudah kasih target pada mereka. Mereka bisa tapi bertahap, misalnya 5 tahun," kata Hidayat saat ditemui media seusai rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian, Senin (7/7/2014).

 

Dia mengatakan produsen ponsel pintar tersebut akan mengusahakan pembuatan program di dalam negeri. Namun dibutuhkan waktu mengingat perubahan dalam teknologi ponsel berkembang sangat cepat dan dinamis.

 

Hidayat mengungkapkan insentif yang bakal diusahakan adalah dalam hal perpajakan, seperti tax holiday. "Tolong percaya pada saya, saya akan perjuangkan segala ketentuan yang memungkinkan agar mereka memperoleh kemudahan," katanya.

 

Menurutnya insentif itu hanya akan berlaku bagi produsen dalam negeri. Hidayat melanjutkan, saat industri ini mulai kuat kemenperin akan memproteksi lebih jauh industri dalam negeri di bidang ponsel pintar ini.

 

Hal tersebut juga termasuk salah satu upaya untuk mengurangi beban impor ponsel. Hidayat mengatakan setiap tahunnya Indonesia mengimpor lebih dari 60 juta unit ponsel per tahun.

 

Data lain menunjukkan sepanjang 2013 sebanyak 16.470 ton ponsel impor masuk ke pasar dalam negeri. Nilainya mencapai US$2,8 miliar atau sekitar Rp3 triliun per bulannya.

 

Saat ini PT Sat Nusapersada Tbk memproduksi ponsel pintar 4G dengan volume 100.000 unit per bulan. Perseroan mempekerjakan 150 orang untuk memproduksi ponsel tersebut.

 

Sebelumnya pihak Sat Nusapersada mengatakan tak banyak berharap soal insentif, termasuk dalam bidang perpajakan. Namun manajemen perseroan berharap setidaknya pemerintah memberi kemudahan di sisi birokrasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper