Bisnis.com, JAKARTA--Masyarakat global mulai menjadikan sistem sewa-menyewa sebagai cara bertransaksi untuk memberikan keuntungan.
Pemimpin pemikiran global sekaligus Author & Founder of Collaborative Lab Rachel Botsman mengatakan uang yang beredar dalam pasar sewa tersebut mencapai sekitar US$26 miliar. Menurut Rachel, tren sewa-menyewa saat ini kian berkembang karena didukung teknologi internet.
Dalam sistem tersebut, masyarakat menyewakan atau berbagi hal-hal yang tidak terpakai namun dapat mendatangkan keuntungan. Barang-barang yang disewakan seperti sepeda, barang elektronik, hingga mobil.
Sementara itu, John Burbank, President Strategic Initiatives Nielsen memprediksi tidak hanya barang yang akan disewakan dalam sistem yang baru berkembang di masyarakat ini. “Nantinya, barang yang disewakan tak hanya dalam bentuk fisik, tapi juga keterampilan,” tuturnya seperti yang dilansir dari situs Nielsen.
Menurutnya, masyarakat akan cenderung menawarkan keterampilan mereka lewat internet, seperti pelajaran bahasa, musik, atau perawatan anjing.
Adapun lembaga riset Nielsen menunjukkan secara global sebanyak 28% masyarakat tertarik untuk menyewakan barang elektronik, 26% pelajaran keterampilan, 23% perkakas, 22% sepeda, 22% pakaian, dan 22% untuk peralatan rumah tangga.