PUTNISITE, Kristal Unik Ini Ditemukan di Australia Barat

News Editor
Selasa, 29 April 2014 | 11:09 WIB
Putnisite, sebuah strontium kalsium kromium sulfat karbonat, memiliki komposisi kimia yang unik dan struktur kristal yang unik pula. /greenpack.org
Putnisite, sebuah strontium kalsium kromium sulfat karbonat, memiliki komposisi kimia yang unik dan struktur kristal yang unik pula. /greenpack.org
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mineral berwarna ungu-merah muda yang memiliki komposisi kimia dan struktur seperti kristal yang berbeda dengan 4.000 mineral yang lain ditemukan di tambang Polar Bear Peninsula, Danau Cowan Selatan, Australia Barat.

Para pekerja yang sedang mencari nikel dan emas menemukan mineral yang dinamai putnisite seperti nama ahli mineral Australia, Andrew dan Christine Putnis, tersebut.

Satu di antara mereka melihat benda berwarna merah muda terang dan mengirimnya ke Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO).

Mineral itu kemudian ditangani oleh Peter Elliot, peneliti di South Australian Museum, yang yakin putnisite berwarna pucat hingga ungu tua dengan segaris warna merah muda itu merupakan mineral jenis baru.

Elliot mengatakan satu mineral dianggap berbeda dengan mineral yang sudah diketahui karena memiliki komposisi kimia berbeda atau struktur kristal berbeda, atau komposisi kimia dan struktur kristal berbeda.

"Putnisite, sebuah strontium kalsium kromium sulfat karbonat, memiliki komposisi kimia yang unik dan struktur kristal yang unik pula," kata Elliot melalui surel kepada laman Live Science.

Ditemukan di batuan vulkanis, mineral tersebut berukuran 0,5 milimeter, tampak seperti titik pink gelap pada batu hijau gelap dan putih. Bila dilihat dengan mikroskop, mineral itu terlihat seperti bongkahan kristal.

"Saat batuan di daerah Danau Cowan mengendap jutaan tahun yang lalu, mereka mengandung konsentrasi kecil strontium kalsium kromium dan belerang. Seiring waktu, cuaca melepas elemen ini dan membuat putnisite mengkristal," jelas Elliot.

Penemuan mineral baru adalah hal yang lazim, 50-100 spesimen ditemukan dalam beberapa tahun terakhir tapi biasanya tidak ditemukan oleh penambang, kata Elliot.

"Biasanya ditemukan pada koleksi mineral museum. Beberapa mineral ditemukan oleh pengoleksi mineral yang akan mengirimkan koleksinya ke ahli mineral di museum universitas untuk diidentifikasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper