Bisnis.com, MALANG - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengimbau warga di sekitar Gunung Kelud maupun di lokasi terdampak gunung berapi tersebut untuk mengindahkan early warning system.
Menristek Gusti Muhammad Hatta mengatakan kementeriannya selama ini juga berperan aktif dalam upaya untuk penanggulangan bencana baik banjir, tsunami, maupun gunung berapi.
“Salah satunya melalui alat early warning yang telah kami sebar pada titik yang rawan terjadi bencana seperti banjir, tsunami, maupun letusan gunung berapi,” kata Gusti Muhammad Hatta di Universitas Ma Chung Kota Malang, Senin (17/2/2014).
Sayangnya, dari banyak alat early warning yang disebar tersebut tidak sedikit yang rusak atau hilang akibat faktor kesengajaan oknum yang tidak bertanggung-jawab. Sementara keberadaan alat tersebut memiliki peran yang penting sebagai peringatan dini terhadap terjadinya bencana seperti tsunami misalnya.
Karena pihaknya berharap kepada warga yang berada di sekitar Gunung Kelud maupun wilayah terdampak untuk mematuhi early warning dengan tidak mendekat pada lokasi yang dinilai rawan terhadap erupsi.
“Terkadang yang menjadi persoalan kendati sudah diperingatkan untuk tidak mendekat pada jarak aman namun tetap nekad untuk mendekat. Sehingga rawan terjadi jatuhnya korban,” jelas dia.
Peralatan early warning tersebut merupakan bagian dari Kemenristek di bidang perlindungan dan pertahanan. Dan gunung berapi yang ada merupakan bagian dari ring of fire yang patut mendapat perhatian serius.
Selain di bidang perlindungan dan pertahanan, kontribusi lain yang diberikan Kemenristek adalah di bidang teknologi untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian serta dalam hal memberikan kemudahan di bidang layanan.
“Untuk produktivitas di bidang pertanian kami mampu mendorong peningkatan produksi dari 5-6 ton padi per hektare menjadi 9-10 ton per hektare. Sedangkan untuk layanan kami mampu menghemat puluhan miliar melalui program seperti e-KTP misalnya maupun e-commerce dan lainnya,” ujarnya.