Inkobator Bisnis TI Kesulitan Buru Star Up yang Layak Dibantu

Rezza Aji Pratama
Senin, 16 Desember 2013 | 03:09 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Inkubator bisnis teknologi informasi (TI) di Indonesia masih kesulitan menemukan startup yang memenuhi standar untuk diberikan pelatihan.

Direktur Eksekutif Bandung Digital Valley (BDV), inkubator startup milik PT Telkom, Indra Purnama mengatakan meski kuantitasnya tumbuh, secara kualitas startup masih belum maksimal. Indra mencontohkan, pada 2013 BDV hanya menerima 12 startup dari 370 proposal yang masuk. Padahal, BDV menargetkan menerima 20 startup tahun ini.

“Hal yang sama juga dialami venture capital yang kesulitan mencari startup berkualitas,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (15/12/2013).

Dia melanjutkan saat ini ada beberapa inkubator TI baik milik pemerintah maupun swasta yang siap membantu startup. PT Telkom misalnya, selain membangun BDV juga membangun inkubator serupa di Yogyakarta. 

Sementara itu, berbagai kementrian seperti Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Komunikasi dan Informatika, dan Kementrian Perindustrian juga memiliki inkubator bisnis di berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, menurut Indra, berbagai kementrian ini tidak terjadi koordinasi sehingga kurang efektif.

Selama beroperasi 2 tahun terakhir, BDV telah merekrut 29 startup untuk diberikan pelatihan yang dibagi menjadi empat proses. Mulai dari talent development, customer development, product development, dan business development. Selain diberikan pelatihan, startup ini juga akan diberikan dana Rp250 juta untuk mengembangkan tim dan produk. Tahun depan, BDV menargetkan 30 startup baru.

Menurut Indra, problem kualitas ini wajar karena memang ekosistem startup masih baru di Indonesia. Startup tumbuh organik tanpa banyak bantuan dari berbagai pihak.

Selain itu, banyak startup yang menghasilkan produk inovatif tetapi tidak tahu cara memasarkannya. Ke depan, Indra menyatakan startup masih akan tumbuh pesat dengan didominasi sektor e-commerce dan solusi penyokongnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper