Bisnis.com, JAKARTA—Pengguna Internet diminta meningkatkan kewaspadaan lantaran kejahatan di dunia maya terus berkembang dan kompleks bahkan menyasar infrastruktur teknologi informasi (TI) pemerintah.
“Menurut laporan situs keamanan zone-h.org per hari belasan sampai puluhan situs pemerintah yang berhasil diretas,” ujar Team Leader Cyber Crime Investigation Course Akademi Kepolisian Semarang Winston Tommy Watuliu di Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Kondisi itu diperparah dengan lemahnya manajemen keamanan teknologi informasi di sejumlah instansi pemerintah. Menurutnya sebagian besar pengelola situs pemerintah justru kerap tidak menyadari bahwa situs mereka telah dibobol.
Tommy mengatakan berdasar data di zone-h.org pada awal 2013 lalu terdapat sebanyak 650.000 situs di Tanah Air yang diretas hacker. Adapun puncak kasus cracking terjadi pada 2011 di mana 1,6 juta situs diobok-obok penjahat cyber. Dari sejumlah itu terdapat nama-nama situs pemerintah antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), TNI Angkatan Darat dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).
Dia menyebutkan saat ini Kepolisian Republik Indonesia sudah memiliki seksi Cyber Crime Investigation Center (CCIC) yang memiliki sejumlah tool untuk keperluan forensik online. “Di setiap Polda juga ada Cyber Crime Investigation Satellite dengan tool yang terkoneksi ke Bareskrim Polri,” katanya.
Dia menambahkan tool tersebut telah berkembang di Polda Sumatera Utara, Polda Metro Jaya, Polda Bali dan Polda Nusa Tenggara Barat. “Saat ini sedang dibangun di Pelembang Surabaya dan Bali,” imbuhnya.