Bisnis.com, JAKARTA - International Finance Corporation (IFC) menginvestasikan US$50 juta di PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), pemilik dan pengelola menara telekomunikasi bagi sejumlah operator telepon seluler di Indonesia.
Melalui keterangan resminya, investasi yang dilakukan IFC tersebut diharapkan mampu meningkatkan jangkauan jaringan telepon seluler di Indonesia sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
“Meningkatkan infrastruktur adalah faktor pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,“ ujar Wiebke Schloemer, IFC Infrastructure and Natural Resources Manager untuk Asia Timur dan Pasifik, Senin (12/8/2013).
Menurutnya, investasi yang dilakukan IFC melalui Protelindo merupakan bagian dari komitmen mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama di bidang telekomunikasi.
IFC mencatat industri telekomunikasi Indonesia memiliki pertumbuhan cukup cepat, bahkan dibandingkan sejumlah negara di dunia.
Berdasarkan The International Telecommunication Union, pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 282 juta pada akhir 2012 atau tumbuh 13% dari 250 juta pengguna pada 2011.
“Berbagai tantangan geografis di Indonesia memberikan arti penting bagi industri telekomunikasi dalam pembangunan infrastruktur di sini,” ujar Adam Gifari, Chief Executive Officer (CEO) Protelindo.
Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan dengan sarana transportasi yang belum memadai.
Sementara itu, telepon seluler memiliki peran vital dalam membantu usaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mengurangi biaya operasional termasuk dalam menjalankan usaha mereka dan meningkatkan produktivitas.
Selain telekomunikasi, IFC membantu membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur lain, seperti pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan sarana transportasi di Indonesia.