Bisnis.com, JAKARTA—Yahoo Indonesia berupaya mengembangkan model kerja sama content marketing dengan para pemasang iklan.
Mereka meyakini metode tersebut akan menjadi salah satu kekuatan Yahoo di bidang periklanan di samping model banner yang selama ini mereka lakukan. “Banner tentu saja adalah kekuatan kami, tapi content marketing jadi strength point Yahoo,” ujar Country Manager Yahoo Indonesia Roy Simangunsong di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Dia menyebutkan model content marketing cukup potensial dikembangkan di Indonesia lantaran segmentasi yang lebih terarah. Model tersebut, kata dia, tidak serta merta melakukan hard selling namun menyasar pengguna yang lebih tepat melalui pola keseharian yang dilakukan.
Meski begitu dia tidak menampik model banner selama ini masih mendominasi. Roy meyakini masih banyak inovasi yang bisa dilakukan melalui iklan model banner. “Sebenarnya itu [banner] di Indonesia juga belum matang, masih banyak celah inovasi.”
Roy juga optimistis ke depan mobile advertising akan semakin berkembang dan menjadi salah satu andalan untuk meraih lebih banyak pelanggan. Dia tidak menampik konsep rich media melalui mobile advertising masih terkendala minimnya pengguna smartphone. “Sekitar 70% pengguna masih mengaksesk dari desktop, ekosistem smartphone juga baru 20%,” kata dia.
Menurut dia, Yahoo saat ini terus memperbanyak kerja sama dengan penyedia konten lokal untuk memperkaya muatan dalam portal mereka. Dia menegaskan pertumbuhan jumlah pengguna Yahoo di Indonesia sejauh ini telah mencapai double digit.
Roy menyebutkan berdasar riset pihak ketiga jumlah pengguna Yahoo di Indonesia tercatat sebesar 70% dari total pengguna Internet di Tanah Air.
Dia tidak menampik sektor ecommerce ke depan juga bisa menjadi perhatian dalam bisnis Yahoo. Roy menilai banyak pihak sekarang mengamati perkembangan ekosistem ecommerce di Indonesia yang diprediksi akan semakin moncer 3 tahun mendatang.
“Akuisi yang dilakukan Yahoo secara global sekarang belum mengarah ke sana namun kemungkinan akan memperkaya fungsi dan fitur yang ada termasuk untuk Indonesia,” ujar dia.
Yahoo belum lama ini kembali membuat gebrakan dengan membeli perusahaan Lexity. Yahoo belum resmi mengumumkan akuisisi tersebut namun dalam salah satu posting di website-nya Lexity menyebutkan mereka telah bergabung dengan perusahaan yang dimpimpin Marissa Mayer itu.
“Kami sangat gembira mengumumkan bahwa Lexity bergabung dengan Yahoo. Semua produk dan layanan kami akan berubah menjadi lebih baik,” tulis CEO Lexity Amit Kumar dalam blog-nya, Rabu (31/7/2013) waktu setempat.
Lexity adalah perusahaan pembuat aplikasi untuk layanan e-commerce. Amit mengatakan Lexity didirikan empat tahun lalu untuk membantu bisnis skala kecil. Dia menyebutkan Lexity dan mitra developer mereka telah membuat sejumlah aplikasi untuk merchant. Lexity mengklaim hingga kini telah melayani puluhan ribu pelanggan dari 114 negara.