Bisnis.com, JAKARTA - Pasar sistem enkripsi berbasis hardware global diperkirakan akan mencapai US$166,67 miliar pada 2018 mendatang.
Sepanjang 2013 hingga 2018 compound annual growth rate (CAGR) diprediksi menyentuh angka 62,17%.
Lembaga survei MarketsAndMarkets menyebutkan Asia Pasifik merupakan pangsa pasar utama di sektor ini. Pendapatan dari kawasan ini diperkirakan mencapai US$5,15 miliar pada 2013 dengan CAGR sebesar 58,4%.
Eropa dan Amerika Utara tercatat sebagai kawasan dengan pertumbuhan paling cepat di mana CAGR mulai 2013 hingga 2018 masing-masing sebesar 64,03% dan 63,69%. “Pertumbuhan itu diharapkan datang dari membuncahnya sektor consumer elektronik di sejumlah negara berkembang di kawasan tersebut,” tulis MarketsAndMarkets dalam publikasinya belum lama ini.
Menurut MarketsAndMarkets kebutuhan biaya untuk menambahkan kemampuan enkripsi pada produk penyimpanan masih cukup besar rata-rata mencapai US$20 hingga US$30.
Apalagi bencana banjir di Thailand dan gempa di Jepang pada 2011 dianggap memicu kenaikan harga hard disk hingga tahun lalu lantaran sejumlah perusahaan storage berproduksi di dua negara itu.
Kondisi tersebut memicu penundaan adopsi sistem enkripsi berbasis hardware. Meski begitu saat ini perbaikan terus terjadi seiring penurunan harga hard disk.
Pendapatan dari pasar enkripsi berbasis hardware global tahun ini diperkirakan mencapai US$14,86 miliar. Jumlah produk terjual tahun ini diprediksi mencapai 59,76 juta unit dan melonjak menjadi 691,79 juta pada 2018 mendatang dengan CAGR sebesar 63,20%.
Pendapatan total addressable market (TAM) dari hard disk terenkripsi diperkirakan tumbuh dari sebesar US$48,57 miliar pada 2013 menjadi US$146,37 miliar pada 2018. Penetrasi pasarnya mencapai 20,07% tahun ini dan diharapkan tumbuh menjadi 69,05% pada 2018.
Adapun pendapatan TAM dari USB terenkripsi diperkirakan mencapai US$6,82 miliar pada 2013 dan tumbuh menjadi US$19,14 miliar lima tahun berikutnya. Penetrasi pasar tahun ini diharapkan mencapai 33,17% dan tumbuh menjadi 63,81% pada 2018.