Bisnis.com, JAKARTA-- Penjualan ponsel pintar di Indonesia hingga semester I/2013 mencapai 8,4 juta unit atau naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ponsel pintar berhasil membukukan transaksi Rp19 triliun. atau meningkat 49%.
Walaupun ponsel pintar bertumbuh, tetapi secara volume penjualan feature phone masih mendominasi dengan komposisi 66% untuk feature phone dan 34% untuk ponsel pintar.
Senior Account Manager GfK Indonesia Johan Pangaribuan mengatakan perkembangan ponsel pintar di Tanah Air termasuk terlambat jika dibandingkan dengan negara lain. Perusahaan manufaktur global, beberapa tahun belakangan baru mulai mengincar pasar negara berkembang seperti Indonesia dan India.
Johan mengatakan pertumbuhan ponsel pintar di Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor utama yakni pertumbuhan perekonomian yang baik sehingga daya beli masyarakat meningkat, turunnya harga ponsel pintar, dan tawaran layanan data yang murah dari operator.
“Faktor tambahan yang juga mempengaruhi ialah kerja sama vendor dengan perbankan yang memberikan kemudahan cicilan 0%. Cicilan yang sangat ringan itu mendorong penjualan ponsel pintar,” ujar Johan akhir pekan kemarin.
Johan mengatakan harga rata-rata ponsel pintar tahun lalu ialah Rp2,5 juta sementara tahun ini turun menjadi Rp2,3 juta. Ponsel pintar low-end dengan kisaran harga Rp900.000 hingga Rp1,5 juta masih mendominasi pasar di mana mencatat penjualan sebesar 43%.
Ponsel pintar kelas medium dengan kisaran harga Rp1,5 juta hingga 2,5 juta mendapat penjualan sebesar 33%, sementara ponsel pintar kelas atas dengan harga Rp2,5 juta hingga 4 juta mendapat 11%. Ponsel pintar premium dengan harga di atas Rp4 juta berhasil mencatat penjualan sebesar 13%.
Adapun survei yang dilakukan GfK menggunakan metode retail tracking. GfK melakukan tracking ataub audit pada penjualan sell out yaitu penjualan produk dari toko retail. Hingga sajauh ini, GfK melakukan tracking di 37 kota, untuk IT di 22 kota dan tablet di 7 kota di Indonesia. (ltc)