Meksiko Perketat Bisnis Telekomunikasi Lewat Regulasi Baru

Yodie Hardiyan
Sabtu, 25 Mei 2013 | 11:52 WIB
Bagikan
BISNIS.COM, JAKARTA— Regulasi baru di sektor telekomunikasi di Meksiko disusun untuk menghentikan dominasi sejumlah perusahaan yang membuat suatu anomali industri dalam peta global.
 
Regulasi yang disetujui bulan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk menghentikan perusahaan yang mengawasi lebih dari 50% pasar, sehingga menantang taipan telekomunikasi Carlon Slim dan broadcaster Televisa.
 
Perusahaan Slim yakni America Movil memiliki 60% bisnis telepon genggam di Mekiso dan 80% di pasar fixed line. Adapun, Televisa menguasai 60% dari industri televisi.
 
“Jika sektor telekomunikasi merupakan suatu bangunan, bangunan itu diselesaikan sampai tandas dan kita harus rekonstruksi itu seperti batu demi batu, bata demi bata,” kata Deputi Kementerian Komunikasi dan Transportasi Jose Ignacio Peralta seperti dikutip Reuters, Sabtu (25/5/2013).
 
Dia mengatakan itu akan sampai kepada regulator baru, yang dikenal sebagai Ifetel, untuk memutuskan apakah pemerintah dapat menghentikan secara paksa Amerinca Movil atau Televisa untuk memacu kompetisi.
 
Meksiko telah mengubah konstitusi untuk memberikan pengaruh lebih untuk mengendalikan American Movil dan Televisa. Peralta mengatakan sekali Ifetel dibuat maka ia akan memperjelas apakah regulator akan menggunakan kekuatannya untuk memaksa perusahaan menjual aset.
 
“Apa yang bisa kita evaluasi pada momen ini adalah reformasi konstitusi ini mengandung (kekuasaan itu). Ini mengirim pesan kuat mengenai kemauan serta niat presiden dan kongres,” katanya.
 
Regulasi telekomunikasi ini bertujuan untuk membuka jaringan telepon kepada perusahaan yang lebih kecil dan dapat memaksa pemain dominan untuk mengenakan tarif berbeda dibandingkan kompetitor.
 
Regulasi ini juga bisa digunakan untuk memaksa America Movil membagi infrastrukturnya kepada rival untuk meningkatkan akses. (ltc)
 
 
 
 
 
 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Yodie Hardiyan
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper