Universitas Airlangga Kembangkan Enzim Pemutih Kertas

Febrany D. A. Putri
Jumat, 17 Mei 2013 | 22:47 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, SURABAYA--Universitas Airlangga melalui Institute of Tropical Diseases (ITD) Laboraturium Proteomic mengembangkan enzim Excelzyme varian 1 yang mampu membantu proses pemutihan kertas. Enzim ini juga mampu mengurangi limbah industri.


Salah satu staf peneliti Laboratorium Proteomic Ali Rohman menyebutkn selama ini industri kertas menggunakan Hidrogen Peroksida dan Klorat sebagai bahan pemutih. Namun, penggunaan bahan kimia dalam jumlah banyak justru akan merusak lingkungan. Adapun, penggunaan enzim dengan kerja spesifik dan terbuat dari bahan organk lebih mudah diurai sehingga mengurangi limbah.

"Selama ini bahan kimia untuk pemutih juga diimpor. Oleh karena itu, kami ingin membuat isolat lokal untuk biobleaching," ujar Ali kepada Bisnis, Kamis (16/5).

Ali mengakui penggunaan enzim pada pemutihan kertas akan menambah ongkos produksi dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia. Namun, lanjutnya, jika menggunakan bahan kimia dan menghasilkan limbah, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengolah limbah.

Selain mengurangi limbah, enzim ini juga mampu mempercepat reaksi, sehingga proses juga akan menjadi lebih cepat. Tak hanya itu, penggunaan enzim tak akan mengurangi kualitas kertas yang dihasilkan. Ketahanan sobek kertas dan daya tarik serta daya renggang kertas juga sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Untuk beberapa pabrik yang sudah mencoba, bahkan enzim diencerkan berkali-kali, tapi hasil produksi kertas masih baik," tambah Ali.

Sebelumnya, Laboraturium Proteomic telah mengembangkan enzim yang dapat mempercepat proses pembuatan pupuk kompos. Excelzyme varian 2 ini sejak 2009 telah digunakan oleh PT Pupuk Kaltim. Saat ini, penggunaan enzim juga sedang dijajaki oleh PT Petrosida Gresik.

Ali memaparkan, penggunaan enzim dapat mengakselerasi pembuatan pupuk kompos jutaan kali lebih cepat. Sebagai contoh, jika umumnya proses memakan waktu 1 bulan, enzim mampu mempercepat hingga hanya 3 jam. Selain itu, jika umumnya penggunaan pupuk nonorganis seperti urea dapat merusak struktur tanah, maka penggunaan enzim tidak akan berakibat serupa.

ITD Universitas Airlangga merupakan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nasional di bidang kesehatan dan obat dengan tema riset biologi molekuler dari Kementerian Riset dan Teknologi.

ITD memiliki 15 kelompok kerja yakni Influenza, Dengue, HIV?AIDS, Hepatitits, Malaria, Sel Punca, rekayasa genetik, produk natural, molecular oncology, pengembangan pengobatan berbasis lebah, proteomic, Tubercolosis, Leprosy, Entomology, dan Intestinal Infection.

Penelitian yang dilakukan ITD berupaya menghasilkan kit diagnostik, antigen standar dan antibodi, bibit vaksin, enzim, produk herbal, dan sel punca.

(34)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Others
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper