Bisnis.com, JAKARTA — Recruit Holdings, induk perusahaan firma pencarian kerja dan ulasan karyawan, Glassdoor, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah 1.300 karyawan pada Kamis (10/07/25).
Pengurangan jumlah pekerja itu dilakukan di tengah peralihan fokus perusahaan mereka ke arah kecerdasan buatan dan menyasar pada sekitar 6% dari tenaga kerja segmen teknologi SDM. Perusahaan akan segera mengirimkan pemberitahuan pada karyawan yang kehilangan pekerjaannya.
Pemutusan hubungan kerja akan menyasar tim penelitian dan pengembangan perusahaan, serta tim “manusia & keberlanjutan” di Amerika Serikat (AS), tetapi tidak menutup kemungkinan akan berdampak serupa pada area dan wilayah lain.
“AI sedang mengubah dunia, dan kami harus beradaptasi dengan memastikan produk kami memberikan pengalaman yang benar-benar luar biasa bagi para pencari kerja dan pemberi kerja.” Kata CEO Recruit Holdings, Hisayuki “Deko” Idekoba menjelaskan peralihan fokus perusahaan tersebut, dilansir Reuters.
Langkah ini mencerminkan fokus Recruit Holdings dalam menggunakan AI untuk mentransformasi cara mencari pekerjaan serta cara perusahaan menangani rekrutmen. Sebagai bagian dari upaya tersebut, perusahaan akan menggabungkan operasi Glassdoor ke dalam Indeed.
Penggabungan Indeed dan Glassdoor bahkan mengakibatkan CEO Glassdoor, Christian Sutherland-WOng akan meninggalkan perusahaannya per 1 Oktober mendatang.
“Sangat sulit menemukan industri besar dengan persentase biaya manual tenaga kerja manusia yang begitu tinggi. Jadi yang kami yakini pada dasarnya adalah bagaimana kita dapat menyederhanakan perekrutan dengan memanfaatkan AI, teknologi, dan data untuk mengurangi pekerjaan manual, itu yang kami fokuskan.” Jelas Deko mengenai usaha yang dilakukan perusahaan untuk melakukan perombakan besar.
Dia juga mengatakan bahwa sekitar sepertiga kode pemrograman baru perusahaan ditulis oleh AI, dan diperkirakan akan melonjak menjadi setengahnya.
Recruit, yang mengakuisisi Indeed pada 2012 dan glassdoor pada 2018 saat ini memiliki 20.000 karyawan di unit bisnis teknologi SDM. dan pemangkasan jumlah pekerja tahun ini bukanlah yang pertama.
Pada tahun 2024, Indeed mengumumkan rencana untuk memangkas 1.000 posisi. Hal ini menyusul pengumuman pada 2023, ketika perusahaan itu menyatakan akan memangkas sekitar 2.200 pekerjaan, yang mewakili 15% dari total stafnya.
Pada akhirnya, tren PHK ini merupakan kenyataan yang terjadi, bahwa para pemimpin perusahaan tengah menggembar-gemborkan kemampuan AI, dan berpotensi menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)