Ekspansi Starlink di Benua Afrika Berlanjut, Kongo Melunak Kepada Elon Musk

Lukman Nur Hakim
Senin, 5 Mei 2025 | 12:58 WIB
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — CEO SpaceX Elon Musk mengumumkan bahwa layanan internet satelit Starlink kini telah tersedia di Republik Demokratik Kongo. Hal ini menandai ekspansi terbaru perusahaan tersebut di Benua Afrika.

Melansir dari Reuters, Senin (5/5/2025) pengumuman tersebut disampaikan Musk melalui platform media sosial X.

Pengumuman ini hanya dua hari setelah pemerintah Kongo secara resmi mencabut larangan terhadap operasional Starlink dan mengeluarkan lisensi resmi untuk layanan tersebut.

Sebelumnya, pada Maret 2024, pemerintah Kongo melarang penggunaan Starlink, dengan alasan keamanan nasional. 

Pejabat militer saat itu menyatakan kekhawatiran bahwa layanan internet satelit tersebut dapat dimanfaatkan oleh kelompok pemberontak bersenjata seperti M23.

Kelompok tersebut diduga mendapat dukungan dari Rwanda dan telah menguasai sejumlah wilayah di bagian timur negara itu sepanjang tahun ini.

Dengan dicabutnya larangan tersebut, Kongo bergabung sebagai negara Afrika terbaru yang mengadopsi layanan Starlink. 

Saat ini, Starlink telah beroperasi di lebih dari selusin negara di Afrika sebagai bagian dari strategi ekspansi global SpaceX untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan infrastruktur konektivitas yang lemah.

Sebelumnya, Starlink milik Elon Musk resmi hadir di Zimbabwe, dari sebelumnya sempat dinonaktifkan imbas perusahaan belum mengantongi persetujuan lisensi dari regulator di negara itu. 

Kabar hadirnya layanan internet Starlink di Zimbabwe disampaikan Elon Musk di akun media sosial X (sebelumnya Twitter) miliknya, @elonmusk, Sabtu (7/9/2024) waktu setempat. 

Hal ini membuat layanan internet Starlink bisa dipakai di hampir semua negara, termasuk Indonesia. 

“Starlink sekarang tersedia di Zimbabwe!” ungkap Musk, dikutip pada Minggu (8/9/2024). 

Sementara itu, akun resmi Starlink di X juga mengungkap bahwa internet Starlink dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah tersedia di Zimbabwe, Afrika.

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper