Rusia Uji Coba Senjata Penghancur Starlink, Persiapan Perang Luar Angkasa

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 21 April 2025 | 11:20 WIB
Ilustrasi starlink
Ilustrasi starlink
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Rusia dikabarkan tengah membangun gudang senjata luar angkasa yang mampu mengancam satelit Starlink milik SpaceX. Sebagian ahli memaknai ini sebagai persiapan Rusia untuk potensi perang luar angkasa dengan Barat. 

Direktur Keamanan dan Stabilitas Luar Angkasa di Secure World Foundation Victoria Samson mengatakan bahwa Moskow sedang menguji coba rudal anti-satelit Nudol, yang dapat menghancurkan satelit orbit rendah Bumi atau Low Earth Orbit (LEO) di ketinggian 500 - 1.200 kilo meter di atas permukaan bumi. 

"Secara teori, itu juga bisa menghantam salah satu dari 7.000 satelit SpaceX,” kata Samson, dikutip Senin (21/4/2025).

Samson memperingatkan bahwa militer Rusia mungkin mempertimbangkan untuk mempersenjatai Nudol dengan hulu ledak nuklir, meskipun buktinya belum konklusif. Dalam laporan Global Counterspace Capabilities 2025, yang dia tulis bersama, Samson mencatat bahwa penggambaran peluncur Nudol mencakup fitur yang biasanya terkait dengan rudal bersenjata nuklir.

United 24 melaporkan jangkauan Nudol mencakup segala sesuatu mulai dari Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga satelit Starlink yang mendukung Ukraina, dan satelit Planet Labs yang melacak pergerakan tank dan rudal Rusia. 

"Jangkauan Nudol mencakup semua jenis aset luar angkasa," demikian bunyi laporan tersebut.

Samson juga mengingatkan bahwa Uni Soviet pernah mengerahkan pencegat berujung nuklir bernama "Gorgon.” Rusia, kata Samson, mungkin sedang mengembangkan generasi baru senjata serupa.

Gedung Putih sebelumnya mengungkapkan program rahasia Rusia untuk membangun pesawat ruang angkasa bersenjata nuklir yang mampu membayangi satelit-satelit Barat—sebuah inisiatif yang belum ditinggalkan Kremlin secara publik, menurut laporan Forbes.

"Masih belum jelas berapa banyak satelit bersenjata nuklir yang akan diluncurkan Moskow. Saya kira lebih dari satu, hanya untuk berjaga-jaga... tetapi itu akan menjadi senjata ASAT yang sangat efektif, seluruh armada tidak akan diperlukan,” ujarnya. 

Rusia terakhir kali menguji Nudol pada akhir tahun 2021, mereka menghancurkan satelit yang tidak berfungsi, menciptakan medan puing yang membahayakan ISS, menurut Forbes.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper