GITEX Asia 2025: AI Pemantik Transformasi Lintas Sektor

Lukas Hendra TM
Jumat, 25 April 2025 | 19:20 WIB
Chief Digital Officer Karsan Automotive Haydar Vural (dua kiri), VP Global Enterprises Sales Singtel Ingatius Lee (dua kanan), dan Regional Enterprises Head Ericcson Yasin Khan (kanan) berbincang dalam ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore, Kamis (24/4/2025). JIBI/BISNIS/Lukas Hendra T.M
Chief Digital Officer Karsan Automotive Haydar Vural (dua kiri), VP Global Enterprises Sales Singtel Ingatius Lee (dua kanan), dan Regional Enterprises Head Ericcson Yasin Khan (kanan) berbincang dalam ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore, Kamis (24/4/2025). JIBI/BISNIS/Lukas Hendra T.M
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA - Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dipandang dapat sebagai pemantik transformasi bisnis lintas sektor. Hal tersebut mengemuka dalam berbagai diskusi yang ada dalam ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore yang digelar di Marina Bay Sands, Singapura dari 23-25 April 2025, terutama pada gelaran yang terjadi di hari kedua penyelenggaraan.

Hal ini sejalan dengan proyeksi dari PwC yang memperkirakan bahwa AI akan menyumbang sebanyak US$15,7 triliun bagi perekonomian global pada 2030. International Data Corporation (IDC) sendiri memperkirakan bahwa AI akan menghasilkan dampak ekonomi bagi kawasan Asia Pasifik lebih dari US$1,6 miliar pada 2028.

Salah satu sektor yang dipandang akan memeroleh manfaat besar dari pemanfaatan AI adalah gaming, di mana kawasan Asia Pasifik saat ini mendominasi pasar global dengan perkembangan tercepat dunia, menurut Inkwood Research.

Hal tersebut tak terlepas dari penetrasi digital kawasan ini yang terus bertumbuh, meningkatkan populasi yang 'melek' teknologi, dan bangkitnya ajang esport. Oleh sebab itu, berbagai kalangan memandang bahwa AI menjadi katalis utama dalam merevolusi sektor gaming, sekaligus mengukuhkan wilayah ini sebagai pusat inovasi global untuk gaming berbasis AI.

Presiden SONY AI yang berbasis di Jeoang Michael Spanger menjelaskan bagaimana AI mendorong Sony untuk meningkatkan dan melepaskan imajinasi dan kreativitas manusia.

Dia mengatakan bahwa pemanfaatan AI dalam gaming dilakukan untuk mendukung para kreator. Hiburan, imbuhnya,  pada dasarnya adalah tentang manusia yang menjual cerita kepada manusia lain melalui teknologi sehingga interaksi antara konsumen-kreator akan selalu ada.

"AI meningkatkan kreativitas, mempercepat kemajuan industri, dan membuka cara berpikir baru tentang apa yang mungkin. Kami menciptakan kembali pengalaman gaming yang imersif, menarik, dan sangat realistis. Kami bekerja dengan teknologi terobosan yang memberdayakan kreator dan dapat diakses secara global,” jelasnya.

Tak hanya sektor gaming, industri finansial di kawasan ini juga mengalami transformasi lantaran hadirnya teknologi AI. Hal ini tak terlepas dari teknologi AI yang meningkatkan efisiensi, menghadirkan inovasi, dan layanan yang berpusat kepada pelanggan.

Bahkan, belum lama ini, Boston Consulting Group, juga memperkirakan bahwa kekayaan finansial di kawasan Asia Pasifik dapat meningkat hampir 30% pada 2028 lantaran AI Generative (GenAI) hadir sebagai pendorong utama untuk peningkatan efisiensi operasional dan pengalaman nasabah.

Chief Digital Officer Asia (xHK) & MENAT di HSBC Singapore Shayan Hazir menjelaskan bahwa setiap revolusi telah memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) global dan mendorong model bisnis baru.

Oleh sebab itu, dia memandang bahwa pebisnis harus terbuka terhadap apa yang akan datang lantaran ada peluang unik untuk mendesain ulang layanan keuangan.

"Kami adalah industri yang diatur, dan kami telah membangun protokol kami berdasarkan tata kelola yang kuat dan mungkin kurangnya kreativitas. Jika kita mulai mengambil teknologi baru dan menerapkannya untuk mendesain ulang, transformasi manusia – merangkul perubahan dan cara kita bekerja – adalah kuncinya," jelasnya.

Dia pun menambahkan bahwa AI adalah bagian dari pergeseran dimensi tersebut bersama dengan blockchain, aset digital, dan komputasi kuantum.

Memang, transformasi bisnis lantaran kehadiran AI menjadi sebuah keniscayaan yang akan dilakukan guna beradaptasi dan menangkap peluang di masa mendatang.

Tak pelak, Senior Investment Director di SCALE AI Patrick Tammer berpandangan bahwa GenAI mengubah lanskap dengan menjadikan AI arus utama dan membuka kekuatan data tidak terstruktur untuk analitik dan prediksi tingkat lanjut. 

"Banyak proses bisnis, terutama di sektor jasa, sangat bergantung pada data tidak terstruktur, menjadikan GenAI sebagai pengubah permainan," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa tren ini akan makin cepat dalam beberapa tahun mendatang. Hampir setiap industri, imbuhnya, akan mengalami gangguan dan transformasi signifikan yang didorong oleh AI dalam dekade berikutnya dengan GenAI secara fundamental membentuk kembali model bisnis berbasis layanan, seperti konsultasi, pemasaran, dan layanan hukum.

Pada diskusi lainnya di ajang tersebut, pemanfaatan AI di sektor otomotif juga mampu memberikan efisiensi dalam fabrikasi perakitan kendaraan. Setidaknya hal itulah yang diungkapkan oleh Chief Digital Officer Karsan Automotive Haydar Vural.

"Dengan memanfaatkan AI, kami mampu menciptakan peningkatan efisiensi produksi. Hal ini dilakukan dengan memangkas waktu saat topside bertemu dengan downside ketika proses manufaktur kendaraan sehingga produktivitas dapat meningkat," katanya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper