90% Perusahaan Asia Pasifik Bakal Pakai Agen AI 3 Tahun ke Depan

Lukman Nur Hakim
Rabu, 5 Maret 2025 | 12:20 WIB
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru Accenture menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan.

Tercatat, dengan 90% atau 9 dari 10 perusahaan di Asia Pasifik berencana untuk menggunakan model agen AI dalam tiga tahun ke depan. 

Agen AI adalah sistem perangkat lunak yang dapat melakukan tugas-tugas tertentu secara otonom tanpa campur tangan manusia. Agen AI dapat berinteraksi dengan lingkungannya, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk melakukan tugas.  

Accenture menemukan bahwa hanya 1% organisasi yang melaporkan bahwa mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko yang terkait dengan kepatuhan, privasi, dan data, di antara risiko-risiko AI lainnya.

Temuan ini merupakan bagian dari studi yang dilakukan oleh Accenture, menilai kematangan organisasi dan operasional sebagai parameter utama penggunaan AI yang bertanggung jawab oleh perusahaan-perusahaan global.

Dalam temuan tersebut, Accenture melihat 48% perusahaan di Asia Pasifik melihat praktik AI yang bertanggung jawab sebagai alat strategis untuk pertumbuhan pendapatan terkait AI.

Selain itu, Accenture menyebut 73% perusahaan di Asia Pasifik sudah matang dalam sistem organisasinya. Tetapi, masih terdapat 35% perusahaan yang tertinggal dalam kematangan operasional AI.

Accenture juga menemukan 57% perusahaan di Asia Pasifik menyebutkan bahwa privasi dan tata kelola data merupakan risiko yang paling utama, diikuti oleh keamanan sebanyak 53% perusahaan.

Co-CEO Asia Pasifik dan CEO, Asia Oceania, Accenture Ryoji Sekido mengatakan bisnis di seluruh Asia Pasifik menghadapi perubahan dan disrupsi, pebisnis menyadari bahwa kesuksesan terletak pada fleksibilitas dan efisiensi melalui temuan teknologi baru. 

Perusahaan mungkin telah meningkatkan investasi mereka di bidang AI, namun sebagian besar dari mereka merasa kesulitan untuk mendapatkan nilai yang tepat dari investasi ini. 

Untuk meningkatkan skala AI secara efektif, terutama AI generatif dan agentik, bisnis perlu berinvestasi dalam membangun kepercayaan di antara karyawan dan pelanggan mereka, memastikan bahwa mereka memiliki fondasi data yang tepat.

“Selain itu, mengoperasionalkan AI yang bertanggung jawab. Itulah satu-satunya cara untuk menciptakan nilai jangka panjang dan berkelanjutan,” kata Ryoji Sekido dalam keteranganya, Rabu (5/3/2025).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper