Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indosat Tbk. (ISAT) sedang melakukan kajian mendalam guna mengikuti seleksi spektrum1,4 GHz yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan pihaknya menyambut baik rencana Komdigi dalam menginisiasi seleksi spektrum 1,4 GHz, khususnya untuk meningkatkan penetrasi internet rumah di Indonesia.
Saat ini, kata Steve, Indosat sedang dalam kajian guna melihat dampak positif jangka panjang terhadap peningkatan konektivitas digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Melihat peluang ini, Indosat tengah melakukan kajian mendalam dari aspek bisnis, kematangan ekosistem,” kata Steve kepada Bisnis, Rabu (19/2/2025).
Lebih lanjut, Steve menuturkan bahwa pihaknya berharap lelang pita 1,4 GHz dapat menjamin pemanfaatan pita tersebut secara optimal.
Sehingga semakin memperluas akses konektivitas dan internet bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus menciptakan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Hal ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia melalui teknologi digital,” ujarnya.
Diketahui, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi pemanfaatan seleksi tersebut.
BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.
Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit.
Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya.
Komdigi menyampaikan terobosan kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz, kemudian baru pita frekuensi 700 MHz.
Wayan tidak menjelaskan alasan seleksi 1,4 GHz lebih diprioritaskan, tetapi diduga berkaitan dengan rencana mendorong hadirnya internet cepat tetap nirkabel (FWA) yang mumpuni.
“Rencana kami saat ini, setelah seleksi/evaluasi pita frekuensi 1,4 GHz akan disusul kemudian dengan proses seleksi pita frekuensi 700 MHz dan pita frekuensi seluler lainnya,” kata Wayan.