Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk tengah menyiapkan pesawat luar angkasa Starship untuk mengangkut satelit dengan bobot serupa Starlink model baru V3. Starlink model teranyar itu memiliki kapasitas 10x lipat lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya V2.
SpaceX akan menggelar uji terbang Starship dengan muatan 10 "simulator" Starlink, yang akan memiliki ukuran dan berat serupa dengan satelit generasi berikutnya. Pesawat ruang angkasa model ini akan menempuh lintasan yang sama dengan tahap atas dan mendarat di Samudra Hindia.
Starlink V3 akan menjadi muatan pertama yang diterbangkan Starship. Sejak awal, Elon Musk memang menyiapkan Starship untuk menyebarkan konstelasi satelit Starlink dengan lebih cepat dan mengurangi biaya per satelit yang diluncurkan.
Kehadiran Starlink V3 akan membuat kapasitas Starlink meningkat pesat yang berdampak peningkatan kecepatan unduh dan unggah layanan mereka di bumi.
“Segera, Starship akan meluncurkan satelit Starlink V3 kami, yang akan menambah kapasitas jaringan sebesar 60 Tbps per peluncuran – lebih dari 20x per peluncuran Falcon 9 hari ini,” dikutip dari situs X Starlink, Minggu (5/1/2025).
Sementara itu, Techcrunch melaporkan SpaceX saat ini meluncurkan Starlink menggunakan roket Falcon 9. Roket tersebut kemungkinan tidak kuat untuk mengangkut satelit V3 generasi berikutnya yang jauh lebih berat daripada V2 Mini saat ini.
And with a glimpse of the future, views from Starship entering Earth’s atmosphere were made possible by Starlink.
— Starlink (@Starlink) December 31, 2024
Soon, Starship will launch our V3 Starlink satellites, which will add 60 Tbps of capacity to the network per launch – more than 20x per Falcon 9 launch today pic.twitter.com/wgxU1Bpe1h
Dengan kapasitas muatan Starship yang besar, SpaceX mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyebarkan 60 satelit V3 per peluncuran Starship, yang akan menambah kapasitas jaringan Starlink sebesar 60 terabit per detik.
Starlink V3 memiliki kapasitas unduh 10x lebih besar dari Starlink V2. Tidak hanya itu, kapasitas unggahnya 24x lebih besar dibanding V2.
Dalam sebuah posting blog menjelang uji peluncuran ketujuh, yang diharapkan berlangsung akhir bulan ini, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka juga akan memperkenalkan serangkaian peningkatan pada roket tersebut.
Pesawat Tanpa Awak
Sebelumnya, SpaceX juga berencana untuk meluncurkan Starships tanpa awak ke Mars dalam 2 tahun untuk menguji keandalan pendaratan.
Jika berhasil, maka misi kapal luar angkasa berawak bisa dilakukan dalam 4 tahun.
Dilansir dari Live Mint, Minggu (8/9/2024), rencana peluncuran Starships ini bertujuan untuk membangun kota mandiri dalam waktu 20 tahun.
Hal itu disampaikan Elon Musk dalam akun media sosial X, @elonmusk, pada Minggu (8/9/2024) waktu setempat.
Musk menjelaskan bahwa misi ini akan digunakan untuk menilai keandalan pendaratan yang aman di Mars. Jika berhasil, maka penerbangan berawak pertama dapat berlangsung dalam 4 tahun.
“Kapal luar angkasa pertama ke Mars akan diluncurkan dalam 2 tahun ketika jendela transfer Bumi-Mars berikutnya dibuka. Ini akan tanpa awak untuk menguji keandalan pendaratan utuh di Mars,” tulis Musk.