CEO Startup Wanita Sulit Raih Pendanaan, AC Ventures Ungkap Tantangannya

Lukman Nur Hakim
Selasa, 24 Desember 2024 | 09:43 WIB
Ilustrasi startup. Dok Freepik
Ilustrasi startup. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - AC Ventures, Boston Consulting Group (BCG) dan Stellar Women mengungkapkan sejumlah tantangan bagi pengusaha wanita dalam meraih pendanaan

Carta's Annual Equity Report 2023 mengungkapkan hanya 2,8% perusahaan yang dipimpin perempuan berhasil memperoleh pendanaan dari venture capital.

Dalam whitepaper terbaru berjudul “Closing the Funding Gap for Women Entrepreneurs in Indonesia”,  AC Ventures menyebut beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh pengusaha perempuan dalam mengakses pendanaan. 

Permasalahan pertama adalah keterbatasan kesempatan untuk berjejaring. Pengusaha wanita memiliki peluang berjejaring yang lebih rendah, yang berdampak pada kesulitan mereka akses pendanaan. 

Kedua, kesulitan dalam menyusun pitch deck yang sesuai dengan keinginan investor, dan kurangnya informasi yang disesuaikan mengenai pilihan pendanaan. 

Principal di AC Ventures sekaligus Founder Stellar Women Samira Shihab mengatakan bias gender dan ketidaksesuaian antara model bisnis yang dipimpin perempuan dengan kriteria investor menambah daftar tantangan 

"Keberagaman gender bukan hanya sebuah nilai. Ini adalah katalisator untuk kemajuan ekonomi dan sosial," ujar Samira Shihab, dikutip Selasa (24/12/2024). 

Untuk mengatasi kesenjangan ini, Samira mengidentifikasi tiga pilar utama yang harus dilakukan oleh swasta dan pemerintah.  

Pertama pemerintah dan organisasi harus menyediakan platform mentoring dan pengetahuan yang disesuaikan untuk pengusaha perempuan.

Kedua, pengusaha perempuan perlu secara aktif terlibat dalam pengembangan diri untuk menghadapi tantangan pendanaan dan bisnis. 

Terakhir, pengusaha perempuan harus proaktif mencari opsi pendanaan yang sesuai dengan model bisnis mereka.

Laporan ini menyoroti kesenjangan pendanaan di Indonesia yang mencapai US$1,7 triliun, serta berbagai kendala yang dihadapi, seperti terbatasnya akses ke modal, bias sosial yang masih ada, dan minimnya akses ke mentor. 

Meski demikian, bisnis yang dipimpin perempuan terbukti mampu memberikan hasil yang lebih baik dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper