Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto disebut memanfaatkan teknologi dan talenta digital untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat. Langkah tersebut diharapkan mampu menekan angka kemiskinan.
Editor Buku sekaligus orang kepercayaan Prabowo Subianto Dirgayuza Setiawan, mengatakan pemerintah mengharapkan tenaga digital Indonesia dapat membantu program pemerintah mengejar target 0% kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi 8%.
Dalam mengejar target kemiskinan 0%, Dirgayuza menyebut, Presiden Prabowo ingin sekali tenaga digital di Indonesia membantu untuk mengidentifikasi secara digital masyarakat yang perlu dibantu.
Cara ini, kata Dirgayuza sudah diterapkan di Amerika Serikat, dimana pemerintah bisa mengetahui setiap warga layak dibantu atau tidak dengan menggunakan teknologi untuk mengidentifikasinya.
“Tenaga-tenaga ahli di bidang digital kita itu fokus untuk bisa membantu mengidentifikasi mereka yang memang perlu dibantu, dan juga memperkuat program-program pemerintah yang mengejar target 0% kemiskinan,” kata Dirgayuza di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Selain memantau tingkat kemiskinan,Dirgayuza pun menyampaikan bahwa Presiden Prabowo juga mengharapkan tenaga digital di Indonesia lewat ekonomi digital dapat membantu dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8%.
Salah satu caranya dengan membuat sebuah AI Traning yang dibuat oleh tenaga digital di Indonesia. Selain traning, pengenalan infrastruktur digital, kata Dirgayuza juga perlu dilakukan.
Apalagi, kebutuhan data center selama lima tahun ke depan itu eksponensial. Dirgayuza mencatat, data center di seluruh dunia saat ini berada diangka 90 gigawatt. Angka ini diperkirakan bakal naik 2,5 kali lipat akibat adanya kebutuhan artificial intelligence.
“Jadi, itu yang juga menjadi fokus kita. Kita perlu engineer-engineer yang bisa secara cepat menciptakan dan membangun infrastruktur digital kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mendorong peserta didik di Tanah Air untuk bisa menguasai kecerdasan buatanhingga perkembangan teknologi dan sains.
Hal ini dia sampaikan saat menghadiri acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, serta peluncuran Katalog Elektronik versi 6.0. Acara tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).
“Serangan-serangan siber kian berjalan, untuk itu kita harus bekerja keras terutama menghasilkan anak-anak yang menguasai menguasai teknologi ini, menguasai siber, artificial intelligence,” ujarnya dalam forum itu.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengungkapkan alasan pemerintah lebih mengedepankan pendidikan dalam gelontoran APBN 2025 hingga Rp724,3 triliun adalah agar anak didik mampu beradaptasi dengan kecepatan perkembangan teknologi.
“Karena itu kita akan fokus kepada pendidikan yang kita sebut sains, teknologi, engineering, mathematics. Ini akan kita rebut walaupun bidang-bidang lain pun kita akan bina juga demikian,” ucapnya.