Menkominfo Ungkap Penyebab Google Pilih Bangun Data Center di Malaysia Ketimbang RI

Lukman Nur Hakim
Rabu, 9 Oktober 2024 | 16:36 WIB
CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai saat wawancara di kampus Googles Bay View, California, Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024). / Bloomberg-David Paul Morris
CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai saat wawancara di kampus Googles Bay View, California, Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024). / Bloomberg-David Paul Morris
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengungkapkan alasan Google yang memilih berinvestasi di Malaysia dibandingkan di Indonesia.

Budi menuturkan, ada 3 faktor yang membuat Google lebih memilih Malaysia dibandingkan dengan Indonesia. Pertama, terkait dengan tarif listrik industri di Malaysia yang lebih murah dibandingkan dengan Indonesia.

“Listrik mereka 8 cent per kilowatt-hour (kWh),” kata Budi saat ditemui di kawasan Cawang, Rabu (9/10/2024).

Selain listrik, faktor kedua adalah terkait dengan bebasnya biaya pajak untuk barang modal yang sudah diterapkan di Negeri Jiran. 

Ketiga, adalah adanya kepastian hukum untuk investasi yang kuat di Malaysia. Sehingga, mudah masuknya investasi ke Negeri Jiran dibanding ke Indonesia.

“Kepastian hukum dalam investasi. Jadi harus diingat, investasi ini soal reputasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi menuturkan bahwa sebetulnya Indonesia mampu bersaing dengan Malaysia untuk menggaet investor asing masuk.

Namun, harus ada pembenahan terutama pada sisi kepastian hukum untuk investasi di Indonesia.

“Kalau bisa kita untuk bersaing. Dan saya yakin pasar Indonesia gede. Kita 250 juta penduduk. Maksudnya kenapa kita takut. Listrik banyak, kita berlimpah. Belum energi terbarukan,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Google berkomitmen untuk berinvestasi senilai US$2 miliar atau setara Rp32,4 triliun di Malaysia.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (30/5/2024), investasi itu termasuk untuk membangun pusat data atau data center dan Google Cloud pertama di wilayah tersebut.

Berdasarkan pernyataan Chief Financial Officer Alphabet Ruth Porat, komitmen itu menandai rencana investasi terbesar Google di kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, New Straits Times melaporkan rencana investasi ini bakal membuka sekitar 26.500 pekerjaan di berbagai sektor di Malaysia, termasuk Kesehatan, pendidikan, dan keuangan.

Nilai total dampak investasi Google terhadap ekonomi Malaysia ditaksir lebih besar dari modal yang ditanamkan, yaitu senilai US$3,2 miliar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper