Fenomena Supermoon Terjadi Hari Ini, Bulan Bakal Lebih Besar dan Terang

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 18 September 2024 | 09:00 WIB
Dalam sebulan ke depan atau mulai 14 Juni hingga 14 Juli akan terjadi tiga fenomena antariksa yang cukup langka, yaitu: Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon), Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Supermoon), dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon)./Dok. BRIN
Dalam sebulan ke depan atau mulai 14 Juni hingga 14 Juli akan terjadi tiga fenomena antariksa yang cukup langka, yaitu: Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon), Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Supermoon), dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon)./Dok. BRIN
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini fenomena bulan purnama Supermoon akan terjadi, dimana Bumi, Matahari, dan Bulan akan sejajar sehingga menciptakan tiga peristiwa langit.

Menurut data BRIN, bulan purnama kali ini juga bertepatan dengan supermoon.

Kala fenomena itu terjadi, bulan akan tampak 14% lebih besar dan juga 30% lebih terang dari biasanya.

Supermoon diartikan sebagai fenomena astronomi dimana bulan purnama terlihat lebih besar dan terang dari biasanya. Hal ini terjadi ketika bulan purnama terjadi pada saat orbitnya paling dekat dengan Bumi.

Menurut NASA, istilah "supermoon" diciptakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979 untuk menggambarkan bulan purnama yang terjadi ketika bulan berada "dalam jarak 90 persen dari jarak terdekatnya dengan Bumi."

Intinya, Bumi, Bulan, dan Matahari semuanya berada dalam satu garis pada titik ini. Di ujung lain spektrum penampakan bulan adalah bulan mikro – ketika bulan purnama terlihat sangat kecil dan kusam karena bertepatan dengan titik orbit bulan saat terjauh dari Bumi.

Dilansir dari AlJazeera, di banyak tempat, bergantung pada zona waktu, masyarakat akan berkesempatan menyaksikan panen bulan, supermoon, dan gerhana bulan saat bulan purnama terbit.

Menurut NASA, bulan purnama diartikan sebagai momen ketika bulan berada tepat 180 derajat berlawanan dengan matahari. Selama ini, matahari hampir menyinari seluruh satelit bumi.

NASA mengatakan bulan purnama bulan ini akan mencapai puncaknya pada hari Selasa, 17 September pukul 22:35 EDT (atau pukul 02:35 GMT pada hari Rabu, 18 September).

Gerhana bulan sebagian adalah saat sebagian kecil bulan purnama tertutup bayangan bumi.

Bayangan itu mengembang lalu surut, namun tidak pernah mencapai fase totalitas. Sebaliknya, saat terjadi gerhana bulan total, bayangan penuh bumi menutupi bulan seluruhnya.

Bulan akan mulai bergerak menuju bayangan parsial Bumi pada pukul 20:41 EDT pada hari Selasa (00:41 GMT pada hari Rabu). Peredupan awal mungkin tidak kentara hingga tepi atas bulan mulai memasuki bayangan penuh pada pukul 22:13 EDT pada hari Selasa (02:13 GMT pada hari Rabu).

Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 22:44 EDT pada hari Selasa (Rabu 02:44 GMT), dengan hanya delapan persen bulan teratas yang berada dalam bayangan penuh.

Bulan akan keluar dari bayangan penuh pada pukul 23:16 EDT (03:16 GMT) dan akan menyelesaikan kepergiannya dari bayangan parsial pada pukul 12:47 EDT, atau 04:47 GMT pada hari Rabu pagi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper