Pengalihan 750.000 Pelanggan LINK ke EXCL Ditargetkan Rampung 1 Oktober 2024

Annisa Kurniasari Saumi
Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:34 WIB
Group Head Product Strategy XL Axiata, Rendhita Istimarini Putri dalam acara media update memperkenalkan teknologi Fiber To The Room (FTTR) pada layanan konvergensi atau Fixed Mobile Convergence (FMC) XL SATU di Jakarta, Senin (17/7)/Dok. XL Axiata
Group Head Product Strategy XL Axiata, Rendhita Istimarini Putri dalam acara media update memperkenalkan teknologi Fiber To The Room (FTTR) pada layanan konvergensi atau Fixed Mobile Convergence (FMC) XL SATU di Jakarta, Senin (17/7)/Dok. XL Axiata
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Link Net Tbk. (LINK) menyampaikan bakal mengalihkan 750.000 pelanggan internet tetap (fixed broadband) perusahaan ke PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan target proses tersebut selesai pada 1 Oktober 2024. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen LINK menyampaikan pihaknya dan EXCL telah menandatangani perjanjian pengalihan ServeCo.

LINK bermaksud untuk menjual dan mengalihkan, dan EXCL bermaksud untuk membeli dan mengambil alih dari LINK, semua hak dan kepentingan, dari dan atas ServeCo, dengan nilai transaksi Rp1,87 triliun. 

Dalam perjanjian yang disepakati, LINK akan mengalihkan 750.000 pelanggan LINK ke EXCL, Broadband Network Getaway, software dan aplikasi yang dimiliki dan/atau dikembangkan oleh LINK terkait ServeCo, dan perangkat di tempat pelanggan. Perangkat tersebut tidak termasuk ONTs/Modem dan STB. 

"LINK dan EXCL bersama-sama mengupayakan agar rencana transaksi dapat selesai pada 1 Oktober 2024," tulis manajemen LINK, Jumat (16/8/2024).

Dengan pengalihan ini, LINK berencana melakukan pengalihan bisnis residensial perseroan ke EXCL, yang nantinya akan mengintegrasikan bisnis FBB milik LINK dengan bisnis mobile milik EXCL untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik. 

Sejalan dengan hal tersebut, LINK memutuskan untuk melakukan transformasi menjadi perusahaan infrastruktur (FiberCo) terkemuka dan fokus pada aktivitas inti pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan fixed line. 

"Perseroan meyakini rencana transaksi ini akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan, juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas," 

Manajemen LINK juga menegaskan sehubungan dengan rencana transaksi ini, tidak terdapat perubahan kegiatan usaha LINK karena perseroan hanya mengalihkan pelanggan residensial saja dan masih menjalankan kegiatan usaha penyelenggara jasa akses internet (internet service provider) kepada pelanggan korporasi (B2B).

Dengan transaksi ini, LINK menjelaskan terdapat beberapa pengaruh terhadap kondisi keuangan LINK ke depannya. Pengaruh tersebut seperti LINK yang mampu menghasilkan pendapatan an laba bersih dengan pertumbuhan positif, serta mampu mengurangi beban keuangan. 

Lalu, LINK memperkirakan akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan proyeksi kenaikan sebesar Rp264 miliar per tahun dibanding tidak melakukan rencana transaksi.

LINK juga diperkirakan dapat mengurangi beban keuangan rata-rata Rp88 miliar per tahun. LINK memperkirakan akan memperoleh laba bersih yang lebih tinggi, dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp139 miliar per tahun dengan pengalihan ini.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper