Bisnis Internet Rumah FMC Telkomsel - XL Axiata Melesat, Usik Biznet Cs

Leo Dwi Jatmiko,Rika Anggraeni
Jumat, 9 Agustus 2024 | 11:30 WIB
Pengguna internet sedang membuat prakarya dengan melihat video streaming di tablet/dok. Biznet
Pengguna internet sedang membuat prakarya dengan melihat video streaming di tablet/dok. Biznet
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler gencar dalam mendorong layanan internet tetap ke perumahan pada pertengahan 2024. Jumlah pelanggan internet rumah PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk. dan PT XL Axiata Tbk. melesat dan berpotensi menggerus pemain fixed broadband murni seperti Biznet hingga Oxygen.id. 

Laporan Info Memo Telkom, induk Telkomsel, mengungkapkan sejak layanan IndiHome dialihkan ke Telkomsel jumlah pengguna layanan internet tetap itu itu meningkat hingga 10,9% secara tahunan pada semester I/2024. 

Total pelanggan IndiHome gabungan segmen korporasi dan residensial tercatat sebesar 10,5 juta pelanggan atau bertambah sekitar 1 juta pelanggan dibandingkan dengan semester I/2023.

Adapun jika dihitung berdasarkan pelanggan residensial saja, jumlahnya mencapai 9,1 juta pelanggan, bertambah 449.000 pelanggan secara tahunan. 

VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan bahwa pendapatan yang direngkuh Telkomsel mencapai Rp57,17 triliun pada separuh pertama 2024. Pendapatan Telkomsel naik 29,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya Rp44 triliun.

Pertumbuhan pendapatan Telkomsel didorong dari adanya integrasi layanan Telkom Indonesia, yaitu Indihome per 1 Juli 2023. 

“Pada semester 1 tahun ini baru dicatatkan, sehingga kami mengalami kenaikan [pendapatan] yang cukup eksponensial sebesar 29,9%,” ungkap Saki dalam acara Media Gathering Telkomsel 2024, Kamis (8/8/2024).

Telkomsel akan terus mendorong layanan internet rumah IndiHome dengan menghadirkan paket sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 

Selain Telkomsel, Indosat juga mencatatkan peningkatan jumlah pengguna internet rumah hingga 328,3% year on year/YoY pada semester I/2024. Total jumlah pelanggan HiFi, layanan internet rumah milk Indosat, mencapai 345.400 pelanggan dengan 1,5 juta kabel telah melewati rumah (homepass). 

Sementara itu XL Axiata memiliki total pelanggan internet rumah sebesar 267.000 atau meningkat 73% secara tahunan, dan naik 6% secara kuartalan. XL mengandalkan layanan XL Home untuk menjangkau pelanggan rumah.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan perseroan masih menjalankan proses Transformasi Struktural, termasuk rencana mengalihkan sekitar 750.000 pelanggan Link Net ke XL Axiata sebagai ServeCo. 

Langkah ini untuk membuka peluang meningkatkan cross selling sehingga dapat memperbesar dan mempercepat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC). Di sisi lain, Perseroan juga meningkatkan sinergi dengan Link Net sebagai FibreCo, agar bisa lebih efisien dan cepat dapat merespon kebutuhan pasar fixed broadband.

“Selama periode semester pertama 2024, jaringan konvergensi sudah menjangkau 104 kota/kabupaten dengan tingkat penetrasi konvergensi mencapai 81% dan total jumlah pelanggan fixed broadband mencapai 267 ribu, yang berarti menunjukkan permintaan yang terus meningkat terhadap produk FMC XL Satu,” kata Dian. 

Tidak Tinggal Diam

Agresivitas penggelaran jaringan serat optik dan akuisisi pelanggan internet rumah membuat perusahaan fixed broadband murni seperti Biznet dan Moratelindo memutar otak. Pasalnya, mereka perlu melindungi pasar mereka atau datang lebih dahulu ke daerah baru sebelum dikuasai pemain eksisting. 

Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo mengatakan perusahaan masih melihat potensi dan kebutuhan masyarakat di segmentasi B2C. Biznet menargetkan hingga akhir 2024 jumlah pelanggan dapat bertambah 30% secara tahunan. 

Untuk meningkatkan bisnis layanan internet, Adrianto menyampaikan bahwa selama Agustus 2024 Biznet memberikan kapasitas bandwidth 100 Mbps gratis tanpa biaya untuk seluruh pelanggan Biznet Home. Upgrade bandwidth ini diharapkan dapat menjadi solusi kebutuhan pelanggan Biznet Home untuk koneksi internet WiFi.

Dengan demikian, tambah Adrianto, layanan internet dengan bandwidth yang besar dan berkualitas bukanlah menjadi hal yang sulit lagi bagi masyarakat Indonesia. “Sehingga kegiatan digital yang lancar sudah dapat dilakukan dari rumah tanpa khawatir akan adanya keterbatasan bandwidth,” tuturnya.

Lebih lanjut, Biznet juga menghadirkan layanan Internet WiFi yang lebih terjangkau, dengan harga Rp175.000 per bulan khusus untuk masyarakat yang berada di second dan third cities.

Dengan pilihan baru ini, lanjut Adrianto, layanan Biznet Home diharapkan dapat lebih menjangkau masyarakat untuk mendapatkan Internet terbaik yang mendukung untuk terus berkreasi dan berinovasi di era digital saat ini.

Meski demikian, Biznet menemukan adanya kendala yang terjadi di lapangan, yaitu peraturan dan regulasi mengenai perizinan pembangunan infrastruktur di setiap daerah di Indonesia. “Kami berharap adanya dukungan dalam hal perizinan atau regulasi ini agar kami bisa terus mendukung pemerataan akses internet di Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, produk layanan internet PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo, yaitu Oxygen.id mencatat bisnis internet rumah terus meningkat pada semester I/2024. Meski tak menyebutkan secara angka, perusahaan mengklaim telah mencatatkan target sesuai dengan yang ditetapkan.

Hal ini tercermin dari jumlah pelanggan internet rumah Oxygen yang sudah mencapai sekitar 160.000-an pelanggan. Hingga akhir tahun, Oxygen membidik untuk merengkuh 200.000 pelanggan.

VP Sales of Retail Business Oxygen.id Yance Arliansyah menuturkan perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target dengan tetap fokus kepada kualitas layanan, meningkatkan brand value, kemudahan dalam instalasi, dan layanan after sales yang prima.

“Pastinya kami akan menambah cakupan setiap tahunnya. Untuk tahun ini kami memperluas penambahan coverage 30% dari pengembangan jaringan yang sudah ada,” ujar Yance kepada Bisnis.

Di sisi lain, Oxygen juga mengaku masih melihat tantangan dan kendala yang terjadi di bisnis internet rumah, salah satunya terkait perizinan. “Serta, sekarang di beberapa daerah yang telah menerapkan biaya sewa BMD,” ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Pengamat Telekomunikasi sekaligus Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) Agung Harsoyo menyebut bahwa bisnis layanan internet rumah masih menarik di tahun ini, sejalan dengan jumlah pelanggan listrik PLN yang mencapai sekitar 80 juta.

Pasalnya, Agung menyampaikan bahwa saat ini baru terdapat sekitar 15 juta pelanggan yang berlangganan internet rumah. “Masih terbuka lebar peluangnya, bisnis yang masih menarik, termasuk tahun ini,” tuturnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper