SpaceX Siap Terbang di Atas Kutub, Pertama Kali Dalam Sejarah

Redaksi
Kamis, 15 Agustus 2024 | 19:15 WIB
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 39A di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida./ilustrasi/Reuters
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 39A di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida./ilustrasi/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX terus berambisi membuat terobosan baru dalam dunia penerbangan luar angkasa selama beberapa tahun terakhir.

SpaceX mengumumkan misi penerbangan berawak pertama yang akan terbang dan mengorbit area kutub. 

SpaceX berencana untuk menjelajahi dan mengorbit wilayah kutub utara pada tingkat satelit, yang dapat memajukan teknologi seperti sinyal internet dan monitoring cuaca di daerah tersebut. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya. 

Detail tentang Misi Terbaru SpaceX

Berdasarkan situs resmi SpaceX, misi komersil terbaru ini dinamakan Fram2. Nama tersebut merupakan penghormatan terhadap nama kapal Norwegia yang melakukan ekspedisi ke daerah Arktik dan Antartika pada akhir 1800-an, “Fram”.

Fram2 rencananya akan memanfaatkan pesawat luar angkasa SpaceX yang disebut Dragon. Biasa digunakan untuk memindahkan barang maupun astronot, Dragon dibedakan menjadi Crew Dragon dan Cargo Dragon. Fram2 merupakan misi komersil keenam SpaceX yang menggunakan Dragon.

Crew Dragon akan diluncurkan oleh Falcon 9 pada akhir 2024. Falcon 9 adalah alat peluncur roket milik SpaceX yang terkenal karena dapat digunakan berulang kali.

Menurut SpaceX, Falcon 9 telah meluncurkan 361 kendaraan ke luar angkasa. Alat ini dianggap terobosan positif untuk keadaan finansial dan keberlanjutan teknologi.

Siapa Saja Astronotnya?

Fram2 akan dilaksanakan oleh 4 awak–Chun Wang sebagai kapten, Jannicke Mikkelsen sebagai komandan kendaraan, Eric Philips sebagai pilot kendaraan, dan Rabea Rogge sebagai spesialis misi. Keempat orang ini belum pernah melakukan penerbangan luar angkasa sebelumnya.

Melansir Flying Magazine, Chun Wang, seorang wirausahawan Bitcoin, adalah orang yang membeli misi ini. Di sisi lain, Jannicke Mikkelsen adalah seorang pembuat film dengan spesialisasi lokasi set ekstrim. 

Eric Philips merupakan seorang penjelajah yang mengetahui area kutub dengan baik. Sementara itu, Rabea Rogge adalah seorang ahli robotik laut di area Arktik.

Para awak kapal ini bertugas untuk melakukan riset cuaca, terutama terhadap emisi cahaya di kutub yang bentuknya menyerupai aurora. 

Selain itu, mereka juga akan melanjutkan penelitian SpaceX tentang respon tubuh terhadap lingkungan di luar angkasa. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat mempersiapkan manusia dalam penerbangan luar angkasa berdurasi panjang. (Ilma Rayhana)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper