Bisnis.com, JAKARTA — Usman Kansong mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Kemenkominfo).
Usman mundur setelah menjabat sebagai Dirjen IKP pada 2021 atau 3 tahun lalu.
"Saya minta maaf karena mundur pada saat ada even-even besar. Semoga dalam waktu dekat ada pejabat baru definitif untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut," kata Usman, Rabu (14/8/2024).
Usman menambahkan setelah selesai menjabat sebagai Dirjen IKP, dirinya akan kembali ke jalan jurnalisme dan penulisan.
Usman berencana menerbitkan buku dan sedang menyelesaikan novel.
Dirinya juga akan terus mengabdi di luar pemerintahan. Dia juga berpendapat bahwa makin cepat dirinya mundur, maka makin baik.
"Saya kira supaya bisa cepat, tadi kan banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Ya banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan," kata Usman.
Di Kemenkominfo, jabatan terakhir Usman Kansong adalah sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP).
Mengutip biografi yang tersaji di laman Kemenkominfo, Rabu (14/8/2024), pria yang lahir di Jakarta, 13 April 1970 itu lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara pada 1994.
Usman melanjutkan studinya dengan menempuh Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia 2005.
Sebelum menjabat di Kemenkominfo, Usman Kansong pernah bekerja di Harian Republika (1995–2000). Sejak 2000, dia bekerja di Metro TV (2000–2009) dengan jabatan terakhir News Current Affairs Manager. Lalu, sejak 2009–2020 bekerja di Harian Media Indonesia, dengan posisi terakhir direktur pemberitaan.
Usman juga tercatat sebagai board Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan pernah menyabet beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003. Usman juga pernah mendapat fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat (AS).
Usman merupakan Dirjen kedua yang mundur seteleh perhelatan Pemilu 2024.
Sebelumnya, Semuel A. Pangerapan mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Direktur Jenderal (Dirjen) Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) imbas peretasan yang terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Semuel mengumumkan langsun pengunduran dirinya pada Kamis (4/7/2024).
"Saya menyatakan bahwa per 1 Juli kemarin saya sudah mengajukan secara lisan dan suratnya sudah saya serahkan kemarin pada Menteri Kominfo. Terima kasih atas kerja samanya yang terjalin selama ini, ," kata Semuel kepada awak media.
Dia menjelaskan alasan dirinya mundur pertama karena kejadian peretasan PDNS. Dia mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Secara teknis tanggung jawab saya sebagai dirjen pengampu. Saya mengambil tanggung jawab ini. Selesainya di saya seharusnya ditangani dengan baik," kata Semuel.
Sebelumnya, Grup peretas Brain Cipher memenuhi janjinya dengan memberikan kunci Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) secara gratis kepada pemerintah Indonesia.
Kunci diberikan setelah pemerintah gagal membuka PDNS yang tersandera lebih dari 13 hari. Kunci tersebut membuat data yang terenkripsi dapat dibuka kembali.
Brain Cipher mengumumkan pemberian kunci lewat di dalam browser khusus di darknet, Rabu (3/7/2024). Brain Cipher menyertakan link download decryptor (kunci) untuk membuka PDN yang terkunci.
“Ini adalah kali pertama dan terakhir korban menerima kunci secara gratis,” tulis Brain Cipher.
Mengenai alasan pemberian kunci ini secara gratis yang membuat orang-orang bertanya, Brain Cipher menjelaskan hal tersebut disebabkan negosiasi antara Brain Cipher dan pemerintah Indonesia menemui kebuntuan.