Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan pembangunan stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) akan tetap berjalan, di tengah Kapal LCT Cita XX yang hilang kontak.
Perlu diketahui, Kapal Cita XX mengangkut 12 orang beserta material BTS, tower, power, dan penerima sinyal atau Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk penyediaan sinyal 4G Bakti Kemenkominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
“Dengan tidak mengurangi penghormatan dan keprihatinan terhadap kehilangan material dan immaterial atas hilangnya LCT Cita XX, pembangunan BTS tidak terhenti akibat insiden tersebut,” kata Direktur Utama Bakti Kemenkominfo Fadhilah Mathar kepada Bisnis, Kamis (1/8/2024).
Fadhilah menyampaikan bahwa pada saat masih melakukan operasi pencarian, konsorsium tetap memberangkatkan material pembangunan dari dermaga dan sungai yang sama di Pomako, Timika.
“Saat itu, Kapal KM Tunas Jaya mengangkut material partial untuk site Waijens, Butukatnau, dan Bubis, semuanya di Kabupaten Asmat, Papua,” jelasnya.
Fadhilah menuturkan bahwa saat ini Bakti sedang mempercepat pembangunan 623 BTS 4G yang masih terkendala akibat force majeur (kahar), yang umumnya berada di area Papua berupa kahar keamanan.
“Per hari ini, 214 BTS dari 623 BTS tersebut sudah selesai, siap dioperasikan. Sehingga jika dimasukkan, jumlah total semua BTS 4G yang sudah selesai menjadi 6.891 lokasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadhilah menyampaikan bahwa tahun ini Bakti akan menyelesaikan pembangunan di 623 lokasi kahar. Di mana, mayoritas BTS kahar tersebut berada di Papua, sebagian di Maluku dan Kalimantan.
Fadhilah menambahkan bahwa BTS 4G merupakan jaringan yang mendominasi. Rinciannya, 1.682 titik BTS USO dan 4.995 titik BTS 4G.
Untuk BTS USO 4G dan 2G yang tersebar di 1.682 titik, antara lain Indosat sebanyak 164 titik, Telkomsel 1.158 titik, dan XL Axiata sebanyak 360 titik. Sedangkan untuk BTS 4G, yakni Telkomsel 4.870 titik dan XL Axiata sebanyaj 125 titik.
“Jumlah BTS yang masih memiliki jaringan 2G adalah di BTS USO yang 1.682 titik tersebut. Namun, umumnya sudah berkapasitas ganda dengan jaringan 4G juga,” ungkapnya.
Adapun, Fadhilah menyampaikan bahwa dengan mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna seluler, Bakti sudah tak lagi melakukan pembangunan baru dengan teknologi 2G. “Semua jaringan yang akan dibangun adalah jaringan 4G,” tandasnya.
Sementara itu, Bakti mengungkap untuk BTS 2G only hanya tersisa 3 unit yang merupakan bagian dari BTS USO.
“Jumlah BTS yang masih memiliki jaringan 2G adalah di BTS USO yang 1.682 titik tersebut. Namun umumnya sudah berkapasitas ganda dengan jaringan 4G juga,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, Bakti mencatat terdapat 6.677 titik BTS. Adapun, Fadhilah menyampaikan bahwa dengan mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan penggunaseluler, Bakti sudah tak lagi melakukan pembangunan baru dengan teknologi 2G.
“Semua jaringan yang akan dibangun adalah jaringan 4G,” tandasnya.