Tech Winter Selimuti Startup RI, PHK Massal Sampai Kapan?

Rika Anggraeni
Senin, 29 Juli 2024 | 16:03 WIB
Ilustrasi badai PHK yang menerjang perusahaan teknologi dan startup. Dok. JIBI
Ilustrasi badai PHK yang menerjang perusahaan teknologi dan startup. Dok. JIBI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena tech winter ternyata kembali menyelimuti industri teknologi pada 2024. Teranyar, unicorn eFishery mengumumkan memangkas sejumlah karyawan yang didasarkan pada perubahan strategi perusahaan.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, Vice President of Public Affairs eFishery Muhammad Chairil mengatakan bahwa keputusan penyesuaian struktur organisasi ini diambil dengan pertimbangan yang sangat matang berdasarkan restrukturisasi dan perubahan strategi bisnis perusahaan.

“Dan eFishery memahami dampaknya terhadap para individu,” kata Chairil, Jumat (26/7/2024).

Tahun lalu, eFishery baru saja mencapai status unicorn dengan pendanaan Seri D US$200 juta. Perusahaan di bawah komando Gibran Huzaifah —CEO and Co-Founder eFishery— itu menjadi startup pertama di industri akuakultur dengan valuasi mencapai US$1,4 miliar.

Berdasarkan catatan Bisnis, startup agritech Indonesia, eFishery pernah masuk ke peringkat keempat dalam lima besar daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia yang dirilis LinkedIn.

Mengacu data Statista, dikutip pada Senin (29/7/2024), pada Januari 2024, platform perbankan dan keuangan digital Akulaku menjadi startup terkemuka di Indonesia berdasarkan jumlah total pendanaannya dalam dua tahun terakhir. Statista mencatat, Akulaku memiliki jumlah total pendanaan sekitar US$310 juta.

Pada periode yang sama, masih mengacu data Statista, DKI Jakarta memiliki sekitar 539 startup. Jakarta menjadi wilayah di Indonesia dengan jumlah startup tertinggi.

“Indonesia diuntungkan dari tenaga kerjanya yang didominasi muda dan paham internet, memungkinkan terciptanya startup dan unicorn terkenal untuk ekonomi domestiknya sendiri,” demikian yang dikutip dari Statista.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengaku bahwa saat ini mayoritas investor cenderung wait and see, sebab faktor makro ekonomi seperti tingginya suku bunga hingga kondisi geopolitik. Kendari demikian, Eddi melihat prospek bisnis startup akan membaik pada semester kedua di tahun ini.

“Prospek bisnis mestinya membaik di second half jika ada potensi turunnya suku bunga,” kata Eddi kepada Bisnis, dikutip pada Senin (29/7/2024).

Terpisah, Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memprediksi bahwa fenomena tech winter masih akan terus terjadi hingga akhir tahun ini.

“Tech winter ini memang masih akan terus terjadi hingga akhir tahun ini yang ditandai dengan penurunan investasi sektor digital secara signifikan,” ungkap Huda kepada Bisnis.

Jika berkaca pada periode 2023, Huda menyebut bahwa penurunan investasi mencapai 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Huda, tahun ini juga diperkirakan belum ada secercah harapan di sektor digital bisa kembali bergairah.

Pasalnya, lanjut Huda, The Fed masih menahan suku bunga.  Di samping itu, investor juga masih memilih investasi di surat utang Amerika Serikat (AS) dengan suku bunga yang cukup tinggi. Imbasnya, kondisi ini menyebabkan masih banyak platform startup digital melakukan PHK, termasuk eFishery.

“Padahal eFishery merupakan platform yang bisa untung. Tetapi tech winter ini memang menyulitkan berbagai pihak,” ujarnya.

Huda menuturkan bahwa platform yang potensial pun sampai pemutusan hubungan kerja (PHK), begitu pun dengan platform kecil yang belum mendapatkan pendanaan sebab tingkat kebertahanannya rendah.

“Baru bisa rebound ketika the Fed menurunkan suku bunga acuannya. Itu pun ada lag untuk bisa meningkatkan investasi di sektor digital,” tuturnya.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper