PDNS 2 Surabaya Down 4 Minggu, SDM Ceroboh hingga Sidak Menkominfo

Aziz Rahardyan, Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 18 Juli 2024 | 11:36 WIB
Ilustrasi Pusat Data Nasional - Dok. Telkom.
Ilustrasi Pusat Data Nasional - Dok. Telkom.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya belum pulih seutuhnya hingga pekan keempat atau 1 bulan setelah mengalami serangan ransomware pada 20 Juni 2024.

Laporan terakhir pada 13 Juli 2024 menyebutkan bahwa jumlah layanan yang pulih ada 86 layanan yang berasal dari 16 tenant. Sementara itu total tenant yang terdampak serangan ransomware ada 282 tenant. 

Di tengah proses pemulihan yang terus dipacu, pengamat keamanan siber memperingatkan agar pemerintah meningkatkan kualitas SDM yang mengelola atau bersentuhan dengan pusat data. 

Pakar Teknologi Informasi sekaligus Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) Onno W. Purbo mengatakan kesadaran institusi pemerintah terhadap mitigasi dampak serangan siber masih perlu ditingkatkan.

Sebagai contoh, walaupun kasus serangan ransomware terhadap PDNS Surabaya telah memasuki fase antiklimaks, bukan berarti semua jaringan dan data-data di dalamnya aman. 

Onno mewanti-wanti agar para pejabat pemerintah tidak menyepelekan dan menganggap semua baik-baik saja.

"Walaupun dikasih kunci, walaupun pusat datanya bisa kembali berjalan, kemungkinan besar si penyerang punya salinan semua data kita. Jadi sama aja data sudah bocor parah," kata Onno kepada Bisnis Bisnis, dikutip Kamis (18/7/2024).

Onno menekankan jangan pernah main-main dengan serangan siber, apalagi ransomware. Semua perangkat yang terinfeksi harus melalui audit forensik terlebih dahulu sebelum dioperasikan lagi, demi memastikan semua jaringan telah bersih.

Menurut Onno, masih banyak aparatur negara yang terbilang ceroboh dalam mengurus data-data krusial negara. Oleh sebab itu, skema reward-punishment terkait awareness akan keamanan siber di setiap kantor pemerintah pun semakin urgen.

Selain itu, audit ISO27001 secara serius dan siklus Plan-Do-Check-Act secara sistematis juga menjadi kunci agar instansi pemerintah ke depan bisa lebih kuat memitigasi dampak serangan siber.

"Banyak instansi pemerintah abai dengan ASN yang lalai dan ceroboh soal data. Kalau mau bukti analisis betapa cerobohnya mereka, lewat dorking sederhana menggunakan Google pun bisa ada banyak sekali dokumen pemerintah yang membocorkan username, password, bahkan data pribadi," kata Onno.

Sidak 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Data Center (DC) Temporer Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Tangerang Selatan, Banten.

Inspeksi mendadak tersebut merupakan bagian dari serangkaian upaya pengawasan terhadap pemulihan infrastruktur penyediaan layanan digital nasional.

Skema pemulihan migrasi data dilakukan pemerintah untuk mengatasi serangan siber ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 di Surabaya.

“Saya pastikan setiap langkah-langkah pemulihan dilakukan dengan teliti. Ini penting untuk memastikan migrasi dan back up data dilakukan dengan penuh kehati-hatian,” ujar Budi.

Sidak ke Data Center Tangerang Selatan tersebut kelanjutan kunjungan Menkominfo Budi Arie Setiadi ke PDNS 2 Surabaya kemarin, Selasa, (16/07/2024).

Menkominfo ingin memastikan percepatan penanganan serangan brain cipher ransomware berlangsung optimal. Upaya pemilihan layanan PDNS 2 dilakukan oleh tim Kementerian Kominfo, BSSN, PT Telkom Tbk, serta seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Sejumlah layanan publik yang telah berhasil dipulihkan berupa layanan perizinan dan layanan informasi dalam bentuk portal, termasuk layanan beasiswa Kemendikbudristek.

“Inspeksi dan evaluasi akan terus saya lakukan di beberapa titik infrastruktur data nasional yang lain dalam beberapa hari ke depan,” kata Budi.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper