Perusahaan Software AS Intuit PHK 1.800 Karyawan, Pilih Fokus Investasi di AI

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 11 Juli 2024 | 14:00 WIB
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Intuit, perusahaan perangkat lunak asal Amerika Serikat, mengumumkan akan memecat sekitar 1.800 karyawan atau 10% dari tenaga kerjanya. Perusahaan terlihat fokus pada persiapan pajak yang didukung software kecerdasan buatan AI dan produk keuangan lainnya.

Intuit yang telah banyak berinvestasi dalam menyediakan alat akuntansi dan persiapan pajak bertenaga AI generatif bakal menutup dua kantornya yang berada di Edmonton, Kanada dan Boise, Idaho.

CEO Sasan Goodarzi mengatakan setelah melakukan PHK, Intuit akan mempekerjakan kembali 1,800 orang baru terutama di bidang teknik, produk, dan peran yang berhubungan dengan pelanggan, 

Perusahaan, yang sahamnya turun 3,6%, tidak memberikan batas waktu perekrutan karyawan baru.

"Kami percaya melakukan perubahan ini dari posisi yang kuat adalah langkah yang tepat dan kami melihat rencana perekrutan tambahan pasca pengurangan tenaga kerja sebagai tanda bahwa Intuit tetap optimis terhadap prospek pertumbuhannya, terutama yang berkaitan dengan usaha kecil dan Credit Karma," Kata analis Evercore ISI, Kirk Materne dikutip dari reuters, Kamis (11/7/2024). 

PHK yang dilakukan oleh Intuit akan memperpanjang daftar pemecatahan karyawan di perusahaan teknologi. 

Perusahaan teknologi, termasuk startup, masih melakukan pemutusan hubungan kerja hingga kuartal I/2024. Meski kondisi ekonomi lebih baik dari 2023, beberapa perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Pixar, Mozilla, dan TikTok tetap melakukan pemutusan hubungan kerja.

Melansir dari TechCrunch Senin (8/4/2024), tantangan utama yang dihadapi industri teknologi saat ini adalah bagaimana mengelola tren pemutusan hubungan kerja yang mungkin akan berlanjut dari tahun sebelumnya. 

Menurut Layoffs.fyi, total pemutusan hubungan kerja untuk 2023 berdampak pada 262.735 karyawan, menunjukkan peningkatan 59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Meskipun 2024 tidak mengalami puncak pemotongan seperti pada kuartal pertama tahun lalu, namun masih dimulai dengan tantangan yang signifikan.

Berikut merupakan jumlah karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja dari Januari 2023 sampai Maret 2024

Januari 2023: 89,554 karyawan dipecat. 

Februari 2023: 40,021 karyawan dipecat. 

Maret 2023: 37,823 karyawan dipecat.

April 2023: 20,014 karyawan dipecat.

Mei 2023: 14,928 karyawan dipecat.

Juni 2023: 10,958 karyawan dipecat.

Juli 2023: 10,589 karyawan dipecat.

Agustust 2023: 9,545 karyawan dipecat.

September 2023: 4,632 karyawan dipecat.

Oktober 2023: 7,331 karyawan dipecat.

November 2023: 6,956 karyawan dipecat.

Desember 2023: 7,159 karyawan dipecat.

Januari 2024: 19,350 karyawan dipecat.

Februari 2024: 15,589 karyawan dipecat.

Maret 2024: 7,322 karyawan dipecat

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper