Starlink Mini Meluncur, RT/RW Net Ilegal Bakal Makin Menjamur?

Rika Anggraeni
Minggu, 23 Juni 2024 | 21:19 WIB
Starlink Mini Meluncur, RT/RW Net Ilegal Bakal Makin Menjamur?. Antena penangkap sinyal internet Starlink terbaru/ dok. X. com Oleg Kutkov
Starlink Mini Meluncur, RT/RW Net Ilegal Bakal Makin Menjamur?. Antena penangkap sinyal internet Starlink terbaru/ dok. X. com Oleg Kutkov
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI) menilai perangkat Starlink Mini yang diluncurkan Elon Musk dengan setengah harga bisa memicu maraknya praktik jual kembali layanan internet ilegal alias RT/RW Net.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASSI Sigit Jatiputro mengatakan bahwa dengan Starlink Mini menawarkan harga yang lebih murah dan ukuran yang lebih kecil karena bisa muat di ransel, maka perangkat ini akan lebih banyak diserap masyarakat.

Namun, ASSU mengkhawatirkan perangkat Starlink Mini juga bisa menimbulkan perubahan model bisnis dari B2C (Business-to-Customer) menjadi C2C (Customer-to-Customer).

“Sebagai contoh dampak negatif C2C, orang-orang akan men-sharing layanan dari Starlink Mini ke sekitarnya atau RT/RW Net, sehingga akan tumbuh semakin banyak penyedia internet ilegal,” kata Sigit kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (23/6/2024).

Pada tingkat selanjutnya, menurut Sigit, hal ini akan membunuh penyedia layanan internet atau internet service provider (ISP) legal yang pada akhirnya tidak memberikan kontribusi pajak pada negara.

Bahkan, Sigit memproyeksi akan semakin banyak ISP ilegal yang sulit dikendalikan karena ukuran terminal kecil. Imbasnya, hal ini akan membuat banyak investasi jaringan yang sudah dilakukan oleh BUMN telekomunikasi dan pihak swasta menjadi sia-sia.

Di samping itu, ASSI juga mengkhawatirkan layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk ini akan makin dominan dan memonopoli industri telekomunikasi, baik di layanan mobilitas maupun layanan tetap Indonesia.

Di sisi lain, Sigit menambahkan bahwa operator satelit dalam negeri memerlukan waktu untuk dapat memberikan layanan sejenis.

“Semakin dominannya Starlink dan tidak adanya tenaga kerja dari Starlink di indonesia, maka akan menimbulkan masalah berkurangnya peluang kerja di sektor telekomunikasi.

Ke depan, lanjut Sigit, efek buruk dari Starlink akan menimbulkan ketergantungan yang berbahaya bagi kepentingan nasional.

Dengan ukuran yang lebih kecil, Sigit menuturkan bahwa Starlink Mini akan mempunyai potensi menimbulkan inteference ke satelit lainnya. Sebab, makin kecil antena, maka akan makin lebar beamwidth, serta maka makin lebar pula potensi inteference ke satelit lain.

“Dengan bertambahnya terminal Starlink mini, terdapat ancaman baik efek positif maupun negatif yang harus diuji, termasuk dampak agregat noise yang disebabkan oleh banyaknya terminal Starlink Mini,” jelasnya.

Kendati demikian, Sigit menyatakan bahwa ASSI mendukung penyerapan tenaga kerja Indonesia dan transfer of knowledge yang terkait dengan pengembangan telekomunikasi bidang satelit.

Pasalnya, Sigit menjelaskan bahwa teknologi satelit memiliki banyak keunggulan, salah satunya melalui Starlink Mini yang terjangkau, praktis, dan memiliki banyak peran.

“Kami yakin di masa depan akan ada operator dalam negeri yang dapat meluncurkan layanan sejenis, meskipun memerlukan waktu,” pungkasnya.

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper