Menara Mitratel (MTEL) Laris, Rasio Penyewa di Kalimantan - Bali Meningkat

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 19 Juni 2024 | 18:30 WIB
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel (MTEL) mencatatkan peningkatan jumlah penyewa menara di luar Pulau Jawa pada kuartal I/2024. Infrastruktur anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) diminati operator seluler. Terlihat dari rasio jumlah penyewa yang ikut naik di tengah penambahan menara. 

Merujuk pada laporan info memo Mitratel kuartal I/2024,  jumlah menara Mitratel di Kalimantan sebanyak 3.614 menara naik 3,5% Year on Year/YoY. Sejalan dengan penambahan tersebut, rasio penyewa di Kalimantan juga naik dari 1,41 menjadi 1,44. 

Pertumbuhan menara dan rasio juga terjadi Sulawesi. Jumlah menara Mitratel di daerah tersebut naik 6,6% dengan rasio yang juga tumbuh secara tahunan dari 1,44 menjadi 1,47. Kemudian di Bali & Nusantara rasio penyewa naik dari 1,35x menjadi 1,47. Peningkatan rasio penyewa di Bali merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain. 

Kemudian di Maluku & Papua, rasio penyewa Mitratel naik dari 1,04 menjadi 1,06. Total jumlah penyewa di Papua & Maluku saat ini mencapai 1.738 penyewa atau naik 5,6% YoY. 

Diketahui, Mitratel berencana menerbitkan surat utang yang terdiri dari obligasi dan sukuk dengan nilai total Rp500 miliar. 

Dalam prospektus ringkasnya di harian Bisnis Indonesia, Mitratel menyampaikan akan obligasi berkelanjutan Dayamitra Telekomunikasi tahap I tahun 2024 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp400 miliar.

Obligasi ini akan memiliki tenor 370 hari kalender, dengan bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. 

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi dengan target dana yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya Rp2,5 triliun.

Selain itu, MTEL juga akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi tahap I tahun 2024 dengan target sisa imbalan ijarah yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp100 miliar. 

Pada tahun ini, Mitratel akan menambah jumlah menara telekomunikasi menjadi sekitar 40.000 unit. Mitratel meyakini Starlink tidak berdampak pada bisnis perusahaan.

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan bahwa perusahaan telah membangun 121 menara baru menjadi 38.135 menara pada kuartal I/2024.

Hendra menuturkan bahwa pada awalnya, terdapat 1.000 pembangunan tower baru, namun hingga saat ini angkanya sudah mencapai lebih dari 1.000 order.

“Jadi kelihatannya nggak ngefek adanya Starlink, justru kami sekarang terima order lebih banyak lagi untuk pembangunan tower baru dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Hendra saat ditemui seusai Paparan Publik Mitratel di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Adapun, emiten bersandi saham MTEL itu menargetkan memiliki 4.000 tenants hingga akhir tahun, sehingga dari 4.000 tenants tersebut diharapkan sudah melewati dari pembangunan tower baru kolokasi.

“Dari 38.000 tower akan mencapai sekitar 39.000 atau 40.000 tower, tergantung akuisisi,” ujarnya.

Pada kuartal I/2024, Mitratel mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar domestik dengan 38.135 menara dan 57.808 tenants dengan pangsa pasar menara sebesar 42%. Pertumbuhan menara dan tenant ini didorong oleh pertumbuhan organik dan anorganik Mitratel.

Mitratel mencatat jaringan menara mayoritas berada di area luar Jawa, yakni mencapai 22.310 menara dengan portofolio sebesar 59%. Sedangkan sisanya tersebar di area Jawa yang mencapai 15.825 menara pada kuartal I/2024.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper