Kemendag Kaget TikTok Mau PHK 450 Karyawan, Begini Penjelasannya

Dwi Rachmawati
Kamis, 13 Juni 2024 | 22:39 WIB
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta, untuk mengecek platform Shop Tokopedia. - Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta, untuk mengecek platform Shop Tokopedia. - Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) merespons soal kabar rencana TikTok atau yang sekarang disebut Shop Tokopedia bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke sejumlah karyawan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim membenarkan telah mendengar kabar rencana PHK tersebut. Dia pun mengaku telah menghubungi pihak TikTok untuk meminta konfirmasi terkait dengan rencana PHK.

"Saya juga kaget makanya langsung saya telfon manajemen TikToknya. Tidak lebih dari 10% kan 450 yang diPHK, total pegawainya hampir 5.000," ujar Isy ditemui di Komplek Parlemen, Kamis (13/6/2024).

Isy mengatakan bahwa langkah PHK seutuhnya menjadi kebijakan dari pihak TikTok. Menurutnya, redudansi menjadi salah satu alasan pihak TikTok melakukan efisiensi jumlah karyawannya, terutama terhadap pegawai yang memiliki pekerjaan sama di Tokopedia maupun Shop Tokopedia.

"Itu karena fungsi redundan saja," ucapnya.

Kendati begitu, Isy memastikan bahwa pihaknya bakal terus memantau langkah-langkah bisnis TikTok usai bergabung dengan Tokopedia di tengah isu PHK yang muncul. Adapun, TikTok resmi membeli sebagian besar saham Tokpedia pada akhir 2023 dan mengubah nama fitur belanja onlinenya menjadi Shop Tokopedia dengan operasional transaksi di bawah kendali Tokopedia.

Seperti diketahui, Kemendag menjadi pihak yang memberikan karpet merah bagi TikTok untuk bertransformasi menjadi Shop Tokopedia usai media sosial asal China itu mengakuisisi saham Tokopedia pada akhir 2023. Kemendag menyatakan, TikTok telah mematuhi Permendag No.31/2023 tentang Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) dengan menyerahkan kendali atas sistem transaksi kepada e-commerce Tokopedia secara back end.

"Nanti kita akan tetap pantau, meskipun itu," kata Isy.

Belum Ada Laporan Rencana PHK TikTok

Sebaliknya, berdasarkan catatan Bisnis, pada Kamis (13/6/2024) Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan mengenai rencana PHK yang akan dilakukan oleh ByteDance terhadap karyawan di bisnis e-commerce Indonesia.

“Belum ada laporan,” kata Ida saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Bloomberg dalam laporannya mengungkapkan bahwa sebanyak 450 karyawan TikTok-Tokopedia akan di PHK. Jumlah tersebut setara 9% dari karyawan perusahaan ByteDance yang dilaporkan sekitar 5.000 karyawan untuk bisnis e-commerce

PHK massal akan dilaksanakan mulai bulan ini, menurut orang-orang yang mengetahui informasi tersebut. Sumber anonim Bloomberg mengatakan bahwa jumlah terakhir masih dalam pembahasan dan dapat berubah, seiring perubahan kondisi.

Pemangkasan karyawan yang dilakukan ByteDance disebut sebagai tanda bahwa raksasa media sosial dari Tirai Bambu itu sedang melakukan perombakan terhadap operasi e-commerce di Indonesia. Ini dilakukan sebagai upaya menghilangkan biaya usai menggabungkan TikTok Shop dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper